3 Peraih Emas Olimpiade Asal Indonesia Ini Belum Pernah Menjuarai All England
INDOSPORT.COM - Bagi pebulutangkis profesional, menjuarai turnamen All England adalah impian terbesar untuk setidaknya memperbagus CV yang mereka miliki. Mengingat, ajang tersebut merupakan turnamen tertua di dunia tepok bulu.
Tak heran jika para pebulutangkis profesional sangat mendambakan gelar tersebut sepanjang kariernya. Hal itu juga berlaku bagi pebulutangkis Tanah Air.
Seperti yang diketahui, perwakilan Indonesia selalu memberikan gelar All England sejak 2012 silam. Gelar tersebut didapatkan dari kategori ganda putera dan ganda campuran.
Kendati demikian, tak mudah bagi pebulutangkis Indonesia untuk meraih gelar prestisus tersebut. Bahkan, berstatus sebagai juara di Olimpiade tak menjadi jaminan bagi pebulutangkis Indonesia untuk merajai All England.
Berikut ini adalah tiga pebulutangkis Indonesia peraih emas di Olimpiade yang belum pernah merasakan gelar All England.
1. Taufik Hidayat
Pecinta olahraga nasional tentunya sudah tidak asing dengan sosok pebulutangkis yang satu ini. Bagaimana tidak, Taufik Hidayat kerap kali membanggakan nama Indonesia di berbagai turnamen internasional.
Meskipun demikian, sampai memutuskan untuk pensiun dari dunia tepok bulu, Taufik belum merasakan gelar turnamen tahunan tersebut. Selain All England, Taufik juga belum memberikan medali emas untuk Indonesia di Piala Sudirman.
Prestasi tertinggi Taufik di All England sendiri hanya menjadi runner-up. Momen tersebut terjadi di All England 1999 dan 2000 silam. Di mana dirinya harus mengakui kehebatan Peter Gade dan pebulutangkis China bernama Xia Xuanze.
2. Alan Budikusuma
Alan Budikusuma merupakan salah satu pebulutangkis ternama di Tanah Air. Namanya cukup dikenal pada era 90-an. salah satunya setelah dirinya berhasil meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992 silam.
Sama seperti Taufik Hidayat, Alan pun tak pernah merasakan gelar All England sepanjang karier profesionalnya. Dirinya hanya mampu menjadi semifinalis pada All England 1992 dan 1994.
Pada tahun 1992, langkah Alan untuk mencapai partai puncak harus terhenti oleh Zhao Jianhua. Sementara itu di dua tahun selanjutnya, dirinya harus tumbang oleh rekan senegaranya sendiri, Hariyanto Arbi.
3. Markis Kido
Markis Kido pernah merasakan kejayaan pada tahun 2008 lalu, di mana dirinya berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di Olimpiade Beijing.
Momen idah tersebut ia raih bersama pasangannya Hendra Setiawan. Kedua pasangan itu berhasil mengalahkan ganda putra China Fu Haifeng dan Cai Yun.
Namun Pria yang kini berusia 33 tahun tersebut, belum merasakan berdiri di podium teratas pada ajang All England. Parahnya, Markis Kido belum pernah menginjakkan kaki di partai final turnamen tersebut.