Ricky/Debby Batal Tampil di China Masters 2018, Ini Kata Pelatih
Pelatih ganda campuran PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, Richard Mainaky, mengungkapkan masalah yang menyebabkan batalnya pasangan ganda campuran Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto di turnamen China Masters 2018.
Pasangan Ricky/Debby rencananya akan dikirim bertanding ke Osaka International Challenge, China Masters dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (Badminton Asia Championships/BAC) 2018, New Zealand Open 2018, dan Australia Open 2018.
Akan tetapi, dalam dua turnamen pertama akhirnya harus dibatalkan.
- Digadang Jadi Pengganti Rivky Mokodompit di PSM Makassar, Shahar Ginanjar Angkat Bicara
- Liverpool Lolos Semifinal Liga Champions, Kopites Malaysia Pecahkan Rekor
- Bakal Dukung Bali United Saat Away ke Luar Negeri, Fans Cantik Ini Sedih Bali United Malah Tak Lolos
- Gara-gara Insiden Ini, Bek Anyar Persib Kehilangan Banyak Darah
- Dengar AS Roma ke Semifinal, Klopp: Saya Kira Cuma Lelucon!
1. Masalah Persiapan
"Persiapan mereka masih kurang, Ricky juga mengalami cedera di otot paha kanan. Tidak memungkinkan mereka mengikuti semuanya," kata Richard dalam rilis yang diterima INDOSPORT.
Sehingga persiapan Ricky/Debby difokuskan untuk mengikuti BAC yang akan dilangsungkan akhir bulan April ini di Wuhan, China.
2. Kejar Peringkat
Ricky/Debby sendiri tengah mengejar poin untuk mendongkrak peringkat dunia mereka yang saat ini berada di urutan 121 dunia.
Akan tetapi, absennya Ricky/Debby di Osaka dan China tak membawa pengaruh pada posisi peringkat dunia mereka untuk dapat mengikuti turnamen Indonesia dan Malaysia Terbuka 2018.
3. Asian Games 2018
Terkait Asian Games 2018 Richard mengatakan akan membuka kesempatan bagi semua pasangan untuk bersaing memperebutkan posisi sebagai ganda campuran kedua setelah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang ditarget medali emas.
"Pemerintah maunya bulutangkis mengirim wakil terbaik dan unggulan, kalau dilihat dari rangking, di posisi kedua masih diisi Debby dan Praveen Jordan. Kalau status sudah unggulan, maka undiannya akan lebih enak, peluang untuk meraih medali lebih besar," kata Richard.
"Tetapi, seandainya Praveen/Melati Daeva Oktavianti, Ricky/Debby atau Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja bisa melesat bagus sekali dalam beberapa kejuaraan sebelum Asian Games, tidak menutup kemungkinan juga. Tetapi ya risiko pasangan baru, undiannya di putaran awal bisa saja bertemu unggulan," tuturnya.