3 Faktor yang Bikin Anthony Ginting Bisa Jungkalkan Kento Momota dan Juara China Open 2018
INDOSPORT.COM - Turnamen BWF China Open 2018 telah memasuki babak dua besar atau final. Indonesia sukses menempatkan satu wakilnya di hari terakhir ini. Satu-satunya wakil Indonesia tersebut dari sektor tunggal putra adalah Anthony Sinisuka Ginting.
Ginting berhasil melaju ke partai final setelah mengandaskan perlawanan pebulutangkis asal Taiwan, Chou Tien Chen. Ia mengalahkannya melalui pertarungan tiga game dengan skor 12-21, 21-17, dan 21-15.
Di partai final, Ginting akan menghadapi pebulutangkis asal Jepang, yakni Kento Momota. Bagi pebulutangkis kelahiran Cimahi ini, Momota bukanlah lawan yang sembarangan. Bahkan bisa dibilang pemain asal Jepang itu merupakan musuh bebuyutannya.
Pasalnya, Anthony Ginting dan Momota sejauh ini telah bertemu sebanyak 6 kali. Namun dari keenam pertemuan tersebut, pemain berperingkat 13 dunia ini hanya berhasil menang dua kali saja.
Meski begitu bukan berarti pada laga kali ini Ginting tak bisa menaklukkan Momota. Ada beberapa faktor yang buat pemain berusia 21 tahun ini bisa mengatasi perlawanan musuhnya.
Berikut INDOSPORT merangkum 3 faktor yang buat Ginting bisa kalahkan Kento Momota.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT
Penulis: Dimas Ramadhan.
1. Menang di Pertemuan Terakhir di Asian Games 2018
Seperti disebutkan sebelumnya, Ginting memang menelan dua kekalahan dari enam pertemuan melawan Momota. Namun satu dari dua kemenangan tersebut berhasil didapat di bentrokan terakhirnya.
Pertemuan terakhir Ginting melawan Momota adalah di perhelatan Asian Games 2018 lalu. Di ajang tersebut sebenarnya ia bertemu dua kali. Satu di nomor beregu ketika dirinya harus takluk, satu lagi adalah di babak ketiga nomor perorangan.
Ginting secara mengejutkan mampu tampil militan dan akhirnya menaklukkan Momota. Ia mengalahkannya hanya dengan dua game langsung meski harus melalui pertarungan ketat, 21-18 dan 21-18.
2. Percaya Diri Tinggi Usai Kalahkan 3 Juara Dunia
Perjuangan Ginting dalam mencapai babak final di China Open 2018 ini tidaklah mudah. Bagaimana tidak, ia harus menghadapi 3 juara dunia.
Tapi, pemain berklub SGS PLN Bandung ini mampu mengalahkan ketiganya. Hal itu tentu meningkatkan kepercayaan dirinya yang semakin tinggi.
Di babak pertama saja sudah bertemu dengan peraih lima gelar juara dunia, 2 medali emas Olimpiade, Lin Dan. Namun Ginting mampu melewatinya dengan sangat mengesankan. Ia mempermalukan Lin Dan dengan skor 22-24, 21-5, dan 21-19.
Melaju ke babak kedua, lawan semakin berat. Selanjutnya adalah juara dunia 2017, Viktor Axelsen asal Denmark. Ginting mengandaskan perlawanan Axelsen hanya dalam dua game saja, yakni 2-18 dan 21-17.
Di babak perempat final, giliran peraih 2 gelar juara dunia Chen Long yang menjadi korban berikutnya Ginting. Pemain asal China itu menyerah melalui drama rubber game dengan skor 18-21, 22-20, dan 21-16.
3. Rasa Haus Ginting untuk Kembali Jadi Juara di Ajang Bergengsi
Faktor yang terakhir ini bisa dibilang sangatlah penting. Faktor tersebut adalah rasa haus Ginting akan menjadi yang terbaik alias juara di turnamen bergengsi.
Terakhir kali Anthony Ginting merasakan gelar juara adalah awal tahun 2018 atau Januari lalu. Saat itu ia mendapatkannya di ajang Indonesia Masters 2018 dengan mengalahkan tunggal putra Jepang, Kazumasa Sakai.
Setelah ajang tersebut, Ginting belum pernah lagi merasakan gelar. Pencapaian terbaiknya hanyalah meraih medali perunggu di Asian Games 2018 beberapa waktu lalu. Kini di ajang China Open 2018 dirasa tepat untuk Ginting bisa menjadi juara lagi.