3 Pebulutangkis Kelahiran Indonesia yang Membela Negara Lain
INDOSPORT.COM - Indonesia sudah sejak dahulu dikenal sebagai negara yang memiliki kekuatan lebih dalam cabang olahraga bulutangkis. Hal itu lantaran tiap waktu mampu melahirkan atlet-atlet bulutangkis yang memiliki bakat dan juga bertalenta.
Sebut saja mulai dari Rudy Hartono, Liem Swie King, Christian Hadinata, Susy Susanti, Taufik Hidayat, dan masih banyak lagi. Bahkan hingga yang terbaru saat ini adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Namun, nama-nama di atas hanyalah sedikit dari banyaknya pebulutangkis top yang mampu membanggakan nama Indonesia di kancah dunia. Termasuk ketika masih muda.
Namun dibalik kesuksesan bulutangkis Indonesia, ternyata ada beberapa atlet yang justru memilih untuk pergi meninggalkan Tanah Air. Ada pula yang tak segan untuk menanggalkan kewarga negaraannya.
Beragam alasan diutarakan mengapa memutuskan hal itu, Mulai dari karena kalah bersaing, studi atau belajar di luar negeri, dan segala macam.
Terlepas dari apakah mereka mempunyai jiwa nasionalisme tinggi atau tidak, tapi yang pasti mereka semua adalah para pemain berbakat yang pernah dimiliki oleh Indonesia.
Lantas, siapa saja pemain-pemain yang dimaksud? Berikut INDOSPORT merangkum 3 mantan pebulutangkis Tanah Air yang saat ini membela negara selain Merah
1. Danny Bawa
Pemain bernama lengkap Danny Bawa Chrisnanta ini merupakan kelahiran 30 Desember 1988 di Salatiga, Jawa Tengah. Namun kini ia sudah bukan lagi WNI, melainkan berkewarganegaraan Singapura sejak 2013 lalu.
Danny sebenarnya salah satu pemain Indonesia yang berbakat. Ia meraih gelar juara Kejurnas PBSI di dua nomor pada tahun 2006, yakni ganda campuran bersama Debby Susanto dan ganda putra bersama Afiat Yuris Wirawan.
Namun sejak itu Danny justru di tahun 2007 mulai bermain dengan membela bendera merah putih ornamen bintang di sisi kirinya dan bulan sabit hingga saat ini.
2. Jones Ralfy Jansen
Jones Ralfy Jansen adalah pemain blasteran Indonesia-Jerman yang lahir di Jakarta pada 12 November 1992. Ia memiliki kakak, yakni Cisita Joity Jansen dan pernah bergabung dengan klub ternama Indonesia, PB Djarum.
Ralfy pernah terpilih menjadi pemain terbaik di PB Djarum pada tahun 2020 dan juga menjadi juara di dua nomor, ganda putra dan ganda campuran di Kejurnas 2010 bersama Dandi Prabudita dan Cisita.
Selain itu ia juga tergabung dalam tim junior Indonesia di Kejuaraan Asia Junior dan membawa pulang 2 perunggu dari beregu dan ganda putra bersama Dandi juga. Namun prestasi tersebut tak membuat Pelatnas meliriknya.
Hingga akhirnya pada tahun 2012 Ralfy pun memilih untuk mengikuti jejak sang kakak yang pergi ke Jerman. Ralfy pun baru mendapatkan status warga negara Jerman lima tahun kemudian atau tepatnya pada tahun 2017 dan bermain untuk Jerman hingga saat ini.
3. Setyana Mapasa
Kisah pindahnya warga negara Setyana Mapasa ini terdengar cukup miris. Pemain yang akrab disapa Tyana ini merupakan salah satu skuat junior Indonesia ketika berlaga di Kejuaraan Dunia Junior 2012 dan menderita cedera lutut yang parah.
Karena cederanya itu Tyana sempat divonis harus operasi dan pensiun dini, namun ia menolak. Lalu ia melanjutkan mencari pengobatan alternative ke Australia dan akhirnya pulih.
Tahun 2013 pun Tyana kembali perkuat tim junior Indonesia di Kejuaraan Asia Junior 2013 yang meraih perunggu dan Kejuaraan Dunia Junior 2013 di Bangkok yang meraih perak.
Setelah itu dirinya sempat menghilang. Tyana muncul kembali dengan menjadi warga negara Australia. Ia memutuskan pindah ke negeri seberang itu lantaran faktor keluarganya yang banyak berada di Negeri Kangguru itu.
Tyana sendiri saat ini berpasangan dengan Gronya Sommerville di ganda putra dan Sawan Serasinghee di nomor ganda campuran.
Penulis: Dimas Ramadhan Wicaksana
Ikuti Terus Berita Sport dan Sepak Bola hanya di INDOSPORT