Pebulutangkis Cantik Bulgaria Jatuh Cinta pada Indonesia, Sebut Fajar Alfian

INDOSPORT.COM - Dunia bulutangkis Tanah Air selalu menarik untuk diperbincangkan. Banyaknya penggemar olahraga raket ini membuat Indonesia serius mengembangkan potensi para atlet bulutangkis melalui pembinaan sejak muda.

Penggemar bulutangkis juga tak hanya mengidolakan sosok atlet asal Indonesia, namun turut mengikuti perkembangan para atlet asal luar negeri, salah satunya adalah pasangan ganda putri asal Bulgaria, Gabriela Stoeva dan Stefani Stoeva.

Baru-baru ini Stefani Stoeva membuka sesi pertanyaan kepadanya melalui Instastory akun Instagramnya @stoeva_s5. Banyak pertanyaan yang dilayangkan kepadanya dijawab dengan senang hati, termasuk pertanyaan dari para penggemar.

Salah satu pertanyaan adalah: turnamen apa yang menurutmu paling berkesan?

Stefani pun menjawab jika Indonesia Open adalah yang terbaik, dan merindukan untuk dapat kembali bermain di Indonesia.

1. Idolai Fajar Alfian

Tak hanya itu, seorang penggemar juga bertanya tanggapan Stefani Stoeva tentang Indonesia, dan pebulutangkis 23 tahun tersebut tak ragu untuk menjawab jika ia telah jatuh cinta pada Indonesia.

“Dapat saya katakan hanya Indonesia yang memiliki penggemar badminton yang gila-gilaan. Sangat mengesankan bermain di hadapan banyak orang,” jawab Stefani.

Pertanyaan selanjutnya yang tak kalah mencuri perhatian adalah siapa pebulutangkis Indonesia favorit Stefani. Meski Stoeva bersaudara bersahabat baik dengan ganda putri Indonesia, Ni Ketut Mahadewi dan Rizki Amelia Pradipta, namun bukan keduanya yang menjadi favorit Stefani.

Pebulutangkis peringkat sembilan di dunia tersebut mengaku jika ia mengidolakan pebulutangkis yang bermain di ganda putra, yakni Fajar Alfian. Namun tak diketahui alasan mengapa Stefani memilih untuk mengidolakan pasangan duet Muhammad Rian Ardianto tersebut.

Dalam waktu dekat, Fajar/Rian akan mengikuti turnamen Syed Modi di India pada 20-25 November 2018, sementara Stoeva bersaudara tidak ambil bagian dalam turnamen Super 300 tersebut.

Penulis: Martini