3 Catatan Kiprah Wakil Indonesia di BWF World Tour Finals
INDOSPORT.COM – Sebelum BWF World Tour Finals 2018 bergulir, ada baiknya mengingat kiprah wakil Indonesia dalam kejuaraan penutup tiap tahun tersebut.
Kurang dari 2 minggu lagi BWF World Tour Finals 2018 akan bergulir. Kejuaraan penutup dari rangkaian tur-tur yang diprakarsai oleh Badminton World Federation (BWF) sepanjang tahun 2018 itu bakal diselenggarakan pada 12-16 Desember 2018 di Guangzhou, China.
Kejuaraan yang sebelumnya bernama BWF Super Series Finals ini telah bergulir sejak 2008 lalu ini, merupakan turnamen yang diimpikan seluruh pebulutangkis di dunia. Ajang ini memang tidak sembarangan, pasalnya hanya mereka yang terbaiklah yang berhak tampil.
Setiap sektornya, hanya terdapat 8 pemain/pasangan saja yang boleh turut serta. Mereka adalah yang berhasil menempati 8 peringkat teratas.
Tidak hanya itu, jumlah wakil dari tiap negara untuk setiap nomornya juga dibatasi. Maksimal hanya boleh 2 wakil saja yang dapat berlaga tiap nomornya di kejuaraan tersebut. Sehingga tiap negara maksimal hanya boleh mengirimkan 10 wakil saja.
Lantas, bagaimana catatan kiprah wakil Indonesia di BWF Finals? Berikut INDOSPORT merangkum 3 catatan kiprah wakil Merah Putih di ajang tersebut.
1. 3 Gelar Juara
Sejak digulirkannya pada 2008 lalu, Indonesia bisa dibilang tidak memiliki catatan yang bagus di ajang BWF Finals ini. Hanya 3 gelar juara yang mampu dibawa pulang oleh wakil Merah Putih.
Ketiga gelar tersebut berasal dari 2 pasangan ganda putra saja. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menyumbang 2 gelar dan 1 gelar lainnya didapat oleh Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Ahsan/Hendra mendapatkan gelar pertamanya pada tahun 2013, saat masih diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia. Sementara gelar keduanya adalah pada tahun 2015 di Dubai, Uni Emirat Arab dengan mengalahkan pasangan China, Chai Biao/Hong Wei di final.
Terbaru, Kevin/Marcus lah yang sukses mendapatkan gelar Super Series Finals pada tahun lalu. Pasangan berjuluk The Minions itu mengandaskan perlawanan China, Liu Cheng/Zhang Nan dengan skor 21-16 dan 21-15.
2. Pencapaian Terburuk: 2012
Tahun 2012 bisa dibilang jadi tahun yang cukup kelam bagi dunia bulutangkis Indonesia. Dalam rangkaian turnamen Super Series, hanya 4 gelar yang mampu digenggam wakil Merah Putih.
Pada ajang Super Series Finals (SSF) 2012 pun, Indonesia akhirnya hanya mampu mengirimkan 2 wakilnya saja. Kedua wakil tersebut berasal dari 1 sektor, yakni ganda campuran.
2 ganda campuran itu didapat atas nama Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Muhammad Rijal/Debby Susanto. Di SSF pun keduanya mendapat pencapaian yang kurang menyenangkan.
Baik Tontowi/Liliyana maupun Rijal/Debby hanya menempati peringkat ke-3 di masing-masing grup. Keduanya pun gagal melangkah ke semifinal sekaligus memastikan Indonesia tanpa gelar.
3. Pencapaian Terbaik: 2013
Setelah menjalani tahun yang buruk di 2012, nampaknya memotivasi para wakil Indonesia di tahun berikutnya. Di tahun 2013, pebulutangkis-pebulutangkis Merah Putih itu sukses merengkuh 11 gelar Super Series. Istimewanya, dari 12 turnamen yang ada, hanya 4 turnamen saja tidak ada wakil Indonesia yang juara.
Puncaknya di ajang Super Series Finals 2013, Indonesia berhasil mengirimkan sebanyak 6 wakilnya, dengan rincian 2 tunggal putra, 1 ganda putra, 1 ganda putri, dan 2 ganda campuran.
Keenam wakil tersebut didapat atas nama Sony Dwi Kuncoro dan Tommy Sugiarto di tunggal putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta di ganda putra dan putri, serta Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Markis Kido//Pia Zebadiah di ganda campuran.
Hasilnya, Indonesia sukses bawa pulang 1 gelar dan 1 runner-up. Gelar tersebut didapat oleh pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Sedangkan runner-up diperoleh Tommy Sugiarto.
Terus Ikuti Update BWF World Tour Finals 2018 dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.