Jelang Final Perdana di Thailand Master, Ini 4 Fakta Fitriani yang Wajib Diketahui
INDOSPORT.COM - Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Fitriani berhasil melangkahkan kakinya di babak final turnamen internasional, Thailand Masters 2019. Keberhasilan itu ia raih usai menaklukkan Deng Joy Xuan.
Fitiriani sukses menumbangkan perwakilan Hong Kong tersebut dengan susah payah. Pasalnya, pebulutangkis berusia 20 tahun tersebut harus menaklukkan lawannya melalui rubber set dengan skor akhir 12-21, 21-19, 21-16.
Kini Fitriani harus berhadapan dengan wakil Thailand, yakni Busanan Ongbamrungphan. Tentu bukan hal mudah bagi Fitriani untuk meraih gelar di turnamen ini, karena calon lawannya tersebut merupakan unggulan kedelapan.
Kali ini INDOSPORT mencoba untuk merangkum beberapa fakta Fitriani yang mungkin belum diketahui oleh pecinta olahraga Tanah Air.
1. Anak Tukang Cuci
Fitriani bisa dikatakan bukanlah seorang atlet yang beruntung. Karena dirinya berasal dari keluarga sederhana, yang jauh dari kata kemewahan. Karena dirinya merupakan anak dari seorang tukang cuci di klub (bulutangkis) Exist.
Kondisi seperti itu pun nampaknya membuat Fitriani semakin termotivasi untuk mengejar mimpinya sebagai pebulutangkis ternama di dunia dan tentunya supaya bisa membahagiakan orang tua.
"Bapak ibu kerjanya pedagang kaki lima, itu waktu aku masih kecil. Nah, pas saya pindah dari klub Genesha ke Exist, baru ayah ibu juga ikut pindah. Kami nginap di asrama bersama-sama. Bapak ibu di sana juga kerjanya bantu-bantu cuci baju atlet di sana," ujarnya beberapa waktu lalu.
2. Idolakan Susy Susanti
Sebagai salah satu pebulutangkis tunggal putri, tentu sosok Susy Susanti menjadi salah satu idola di seluruh penjuru Indonesia. Fitriani sendiri pun mengaku sangat mengidolakan sosok peraih medali emas Olimpiade tersebut.
”Saya masih mengidolakan Susy Susanti,” ujar pebulutangkis tunggal putri Indonesia yang memiliki tinggi 1,55 meter tersebut.
Tak heran jika Susy Susanti merupakan sosok yang paling fenomenal di dunia tepok bulu Indonesia. Karena sampai saat ini, Indonesia belum memiliki pengganti sepadan seperti Susy Susanti.
Disebut Mirip Gaya Bermain dengan Susy Susanti
Permainan Fitriani cukup banyak mendapatkan sorotan dari penikmat bulutangkis di dunia. Bahkan komentator BWF yang merupakan mantan pebulutangkis Inggris, Gillian Clark menyebut gaya permainan Fitriani mirip dengan Susy Susanti.
Kemiripan yang dimiliki Fitriani dengan Susy Susanti adalah saat keduanya melancarkan service. Komentator yang akrab disapa Oma Gill tersebut mengungkapkan jika service yang dimiliki Fitriani mengingatkannya dengan Susy Susanti.
3. Butuh 2 Tahun untuk Kembali Jajaki Final
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Fitriani sukses melangkahkan kakinya di final Thailand Masterts 2019 setelah menumbangkan wakil Hong Kong, Deng Joy Xuan.
Ini pun menjadi final pertama yang diraih Fitriani di turnamen internasional sejak 2016 lalu. Saat itu, Fitriani mampu menginjakkan kakinya di partai puncak dalam ajang International Challenge pada November 2016 lalu.
Di final Indonesia International Challenge kala itu, Fitriani mengalahkan rekannya sendiri yang juga dari Indonesia, yakni Hanna Ramadini. Sejak saat itu, tak pernah sekalipun ia mencicipi final lagi.
Terus Ikuti Berita Olahraga Bulutangkis Lainnya di INDOSPORT