Tjun Tjun/Johan Wahjudi: Raja Ganda Putra Indonesia di All England
INDOSPORT.COM- Selangkah lagi, pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berpeluang besar meraih trofi All England 2019 setelah mengalahkan wakil Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dalam pertarungan dua set, 21-19 dan 21-16.
Sempat mengalami kesulitan di set pertama, setelah Takeshi/Keigo menyamakan angka 17-17. Pasangan berjuluk 'Hot Daddies' ini berhasil menutup set pertama di semifinal All England 2019 ini dengan angkan 21-19.
Di set kedua, langkah Ahsan/Hendra menutup pertandingan dengan manis, keduanya berhasil memastikan satu tiket ke babak final All England 2019 setelah menutup set kedua dengan angka 21-16.
Dengan kemenangan ini, Ahsan/Hendra pun menjadi satu-satunya wakil Indonesia di babak final All England 2019. Pasangan Tanah Air lainnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus kandas di tangan wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik setelah tak mampu mengimbangi permainan sengit tiga set.
Di sisi lain, Hot Daddies sendiri berpeluang besar mengulangi kesuksesannya pada tahun 2014 silam, di ajang bergengsi bulu tangkis ini, andai mereka mampu mengalahkan Chia/Soh pada babak final nanti.
Sebelumnya, pada tahun 2014 lalu, Ahsan/Hendra berhasil membawa pulang trofi All England di nomor ganda putra setelah mengalahkan pasangan Tanah Air lainnya, Markis Kido/Marcus Gideon dengan pertarungan dua set 21-7 dan 21-12.
Apabila Ahsan/Hendra berhasil merengkuh trofi ganda putra All England untuk kesekian kalinya, maka keduanya berhak diabsahkan sebagai salah satu pasangan terbaik yang dimiliki oleh Indonesia, selain The Minions, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon.
Akan tetapi, jauh sebelum kedua pasangan tersebut tenar seperti saat ini, terdapat pasangan asal Tanah Air yang berhasil mengukir sejarah di nomor ganda putra All England. Bahkan pasangan ini berhak mendapatkan julukan 'Raja'. Siapa lagi kalau tidak bukan Tjun Tjun/Johan Wahjudi.
Diketahui keduanya merupakan pasangan Asia satu-satunya yang berhasil merengkuh trofi ganda putra All England sebanyak enam kali. Catatan manis Tjun/Johan sendiri dimulai pada tahun 1974 silam.
Kala itu keduanya berhasil mengalahkan pasangan Indonesia lainnya, Christian Hadinata/Ade Chandra melalui pertandingan dua set, 15-8 dan 15-6.
Keberhasilan mereka pun berlanjut di tahun 1975, 1977, 1978, 1979 dan 1980. Menariknya selama empat final dari 1975 hingga 1978, Tjun/Johan mengalahkan pasangan yang sama, yakni Hadinata/Ade.
Barulah pada tahun 1979 dan 1980, Tjun/Johan bertemu pasangan lain, yakni Stefan karlsson/Claes Nordis asal Swedia dan Ray Stevens/Mike Tredgett asal Inggris.
Sejatinya Tjun/Johan berpeluang menambah pundi-pundi trofinya di All England pada tahun 1981. Sayang, kala itu mereka harus rela dipermalukan oleh sang junior, Rudy Heryanto/hariamanto Kartono melalui dua set 15-9 dan 15-8.
Berkat kesuksesannya ini, Tjun/Johan pun dihadiahi sebuah penghargaan tertinggi di dunia bulu tangkis dunia, yaitu Hall of Fame (HOF) pada tahun 2009 silam. HOF sendiri merupakan salah satu bentuk penghirmatan dunia bulu tangkis terhadap atlet-atlet yang berhasil menunjukan kemampuannya selama berkarier
Terus Ikuti Update Bulutangkis dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM.