x

Rahasia Prestasi Jepang yang Kini Kuasai Bulutangkis Dunia

Senin, 15 April 2019 21:05 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Pebulutangkis ganda putri Jepang, Yuki Fukushima, yang kepergok bermalam di kamar Kento Momota.

INDOSPORT.COM - Bagi Anda generasi 80 atau 90-an pasti masih ingat bagaimana bulutangkis Indonesia begitu mendominasi dunia. 

Dari kurun tahun 1994 hingga 2003 saja Indonesia sanggup menjuarai lima Piala Thomas dan dua Piala Uber. Gelar-gelar yang hingga kini masih belum bisa digapai Indonesia lagi. 

Indonesia bersama China dan Denmark bergantian merajai bulutangkis dunia. 

Namun, di era milenial ini, kekuatan baru muncul dan siap meruntuhkan dominasi tiga besar bulutangksi dunia. Raksasa baru itu adalah Jepang.  

Sebelum era kebangkitan, Jepang sejatinya pernah beberapa kali meraih gelar bergengsi semisal lima Piala Uber dan sejumlah gelar individu. 

Baca Juga

Namun, selama puluhan tahun mereka relatif masih berada di bawah bayang-bayang China, Indonesia, dan bahkan Denmark. 

Akan tetapi, peta kekuatan itu telah berubah dalam satu dekade terakhir ini. Jepang tak hanya sanggup merusak dominasi, tetapi juga mampu menciptakan dinasti. 

Pebulutangkis-pebulutangkis Jepang secara konsisten mulai menempati ranking 10 besar dunia. 

Untuk tahun ini saja mereka sanggup menempatkan wakil di tiga besar semua sektor. 

Untuk tunggal putra, Jepang memiliki Kento Momota yang ada di peringkat satu dunia. Di sektor ganda putra, Jepang punya Takehshi Kamura/Keigo Sonoda yang duduk di ranking tiga. 

Dominasi Jepang semakin menjadi-jadi di bulutangkis putri. Di sektor tunggal putri, mereka punya Nozomi Okuhara dan Akane Yamaguchi yang duduk berurutan di posisi tiga dan empat dunia. 

Di sektor ganda putri, Jepang lebih gila lagi. Tiga besar ranking ganda putri dunia dikuasai oleh Jepang.

Maka, tak heran jika mereka mampu menyabet gelar Piala Thomas tahun 2014 dan Piala Uber tahun 2018. 

Pebulutangkis mereka pun bergantian merebut gelar bergengsi seperti All England dan super series lainnya. 

Jepang dalam beberapa tahun terakhir sanggup memuncaki klasemen peringkat negara BWF World Tour 2019. 


1. Rahasia Kebangkitan Negeri Sakura

Pebulutangkis Jepang, Kento Momota Usai Raih Gelar Juara Dunia

Hasil manis yang diraih oleh Jepang saat ini jelas bukan datang begitu saja. 

Ada sejumlah faktor yang membuat mereka sekuat seperti saat ini. 

Mungkin kebangkitan Jepang bisa dilacak dari saat mereka sanggup merebut medali perak Olimpiade ganda putri melalui pasangan Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa. 

Semenjak itu, bulutangkis menjadi olahraga populer di seantero negeri, lebih dari sebelum-sebelumnya. 

Di Jepang, sejak usia SMA, para murid sudah dipilih untuk menentukan kegiatan ekstrakulikulernya. Bulutangkis pun seketika menjadi salah satu pilihan favorit.  

Tempat-tempat bermain bulutangkis semakin menjamur di pelosok-pelosok negeri. 

Antusiasme ini pun melengkapi reputasi Jepang yang selama ini memang terkenal total dalam mencetak atletnya. 

Jika bicara soal latihan, sebenarnya tak ada yang begitu istimewa dari atlet Jepang. 

Di Indonesia misalnya, sejak usia dini, mereka juga sudah digembleng untuk mengikuti beragam kejuaraan nasional maupun internasional. 

Namun, fasilitas bermain yang dimiliki Jepang memang lebih baik. 

Jepang seperti yang kita tahu menjadi salah satu kekuatan olahraga dunia. Mereka bahkan sanggup menyaingi China dan Amerika Serikat di Olimpiade. 

Komitmen Jepang dalam mendidik atlet tak main-main. Semua sektor di Jepang mendukung para atletnya untuk mengharumkan nama negara. 

Cabang bulutangkis pun kini menjadi sasaran selanjutnya.  

Klub Dimiliki Perusahaan

Di Indonesia, klub-klub bulutangkis kebanyakan dimiliki oleh perorangan yang memang ingin membuat klub.  

Sementara klub-klub bulutangkis di Jepang rata-rata dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar.

Ketika klub itu didukung oleh perusahaan besar dengan finansial yang kuat, maka para atlet bulutangkis mampu memaksimalkan potensi mereka. 

Ada sebuah klub bulutangkis di Jepang yang dimiliki oleh bank. Klub ini pun membina para pemainnya sejak usia dini. 

Ketika atlet itu dewasa, maka atlet tersebut akan diangkat sebagai karyawan bank. Akan tetapi, kerjanya utamanya bukan di kantor, melainkan tetap berlatih bulutangkis. 

Tak seperti di Indonesia yang kadang ada pebulutangkis yang menyambi bekerja di tempat lain dan terkadang jadi tak fokus berlatih. 

Di Jepang atlet profesional fokus untuk berlatih. Jika ia bekerja, tempat bekerjanya pun wajib memberikan kelonggaran bagi atletnya berlatih. 

Baca Juga

Tak lupa pula, Jepang juga selalu mau untuk belajar dari pemain-pemain terbaik dunia. Mereka kerap mengontrak pebulutangkis-pebulutangkis terbaik dunia sebagai lawan tanding di klub. 

Bulutangkis di Jepang kini perlahan mulai menyaingi popularitas bisbol, tinju, atau pun sepak bola. 

Terus Ikuti Perkembangan Bulutangkis dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM

JepangAkane YamaguchiKento MomotaNozomi OkuharaBulutangkis

Berita Terkini