Christopher Rungkat Sentil Pemerintah Indonesia Lewat Media Asing
INDOSPORT.COM - Petenis Indonesia, Christopher Rungkat telah resmi mengakhiri perjalananannya di turnamen Wimbledon 2019, setelah ia bersama dengan Shuko Aoyama kalah atas pasangan unggulan 6, Aliscja Rosolska-Nikola Mektic, di putaran kedua dengan skor akhir 5-7, 4-6.
Sebelumnya Christopher Rungkat telah lebih dulu tersingkir di sektor ganda putra saat berpasangan dengan Cheng-peng Hsieh, atas unggulan 14, Jurgen Melzer-Oliver Marach dengan skor akhir 3-6, 4-6, 6-1, 6-2 dan 9-11.
Meskipun sudah resmi tersingkir dari Wimbledon 2019, Christo berharap kalau dirinya bisa menginspirasi generasi muda tenis Indonesia. Tetapi menurutnya itu hanya bisa terjadi, jika pemerintah membangun fasilitas tenis yang memadai.
"Ada banyak anak-anak muda yang mencoba menemui saya. Sayangnya, kami tidak memiliki fasilitas tenis yang baik di Jakarta," ujar Christo dikutip dari media AFP.
Kepada media asing, Christo juga menyayangkan sikap pemerintah Indonesia yang lebih memilih menggunakan lapangan tenis menjadi lapangan baseball.
"Kami memiliki fasilitas yang bagus dengan banyak lapangan tanah liat dan lapangan lain, tetapi pemerintah memutuskan untuk mengubahnya menjadi lapangan baseball, itu sangat membuat saya sedih," lanjutnya.
Petenis nomor 69 dunia tersebut juga menyebutkan kalau prospek tenis di Indonesia sangat cerah, karena dengan populasi yang lebih dari 250 juta orang dan kecintaan terhadap olahraga raket, Christo percaya masa depan tenis Indonesia berada di jalur yang tepat.
"Kami memiliki masa depan tenis yang baik dan saya sangat berharap bisa menginspirasi anak-anak muda. Saya harap pemerintah bisa membantu mereka, paling tidak memberikan fasilitas yang memadai," pungkasnya.
Sebelum Rungkat, sejatinya sudah ada beberapa petenis Indonesia yang berhasil menapakkan jejak di turnamen Wimbledon, seperti Yayuk Basuki, Wynne Prakusya, Angelique Widjaja dan Tami Grende.