Jelang Kejuaraan Dunia Bulutangkis, BWF Kenang Ganasnya Legenda Ganda Putra Indonesia
INDOSPORT.COM – BWF selaku induk organisasi bulutangkis dunia melakukan kilas balik kejayaan ganda putra Indonesia di edisi pertama Kejuaraan Dunia pada 1977. Saat itu, Tjun-Tjun/Johan Wahjudi keluar sebagai juara dengan permainan yang ‘ganas’.
BWF mengisahkan keduanya datang di edisi pertama Kejuaraan Dunia Bulutangkis sebagai pasangan yang mendominasi. Sebelum ajang tersebut digelar, mereka tercatat memenangi sepuluh gelar bergengsi sejak 1972. Empat di antaranya ialah gelar All England.
Kejuaraan Dunia 1977 langsung dimulai dari perempatfinal karena hanya diikuti delapan pemain terbaik di setiap nomor. Pada pertandingan pertama, Tjun/Wahjudi mengandaskan David Eddy/Eddy Sutton (Inggris) dengan skor 15-14, 15-5.
Pada babak semifinal, keduanya tampil lebih meyakinkan. Mereka mengalahkan Bengt Froman/Thomas Kihlstrom (Swedia) dengan skor 15-7, 15-11. Skor tersebut terbilang impresif karena Froman/Kihlstrom merupakan juara All England pada tahun sebelumnya.
Pada partai puncak, mereka tak segan membantai rekan senegara, Ade Chandra/Christian Hadinata. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 15-6, 15-4. Hasil ini membuat Tjun/Wahjudi menjadi ganda Indonesia pertama yang meraih gelar Kejuaraan Dunia.
Sayangnya, Kejuaraan Dunia 1977 menjadi yang terakhir bagi keduanya. Pada edisi kedua yang diadakan di Jakarta (1980), Tjun Tjun mengalami cedera punggung sehingga batal tampil. Pada 1981, mereka bubar menyusul gagal merengkuh All England ketujuh.
Dengan segenap rekor fantastis, pecinta bulutangkis Indonesia berharap Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo bisa menyamai torehan sang legenda di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019. Terlebih, The Minions menjadi penguasa nomor ganda putra dalam tiga tahun terakhir.