Kembali Berujung Pahit di China Open, 6 Kekalahan Paling Tragis Gregoria Mariska Tahun Ini
INDOSPORT.COM - Nasib kurang beruntung harus dialami oleh salah satu pebulutangkis tunggal putri Indonesia, yakni Gregoria Mariska Tunjung di sepanjang tahun 2019.
Bagaimana tidak, ia tercatat telah mengalami 6 kekalahan tragis di tahun 2019 termasuk salah satunya yang baru saja terjadi di turnamen China Open 2019.
Seperti diketahui Gregoria Mariskan tunjung baru saja mengalami kekalahan atas wakil Amerika Serikat, Beiwen Zhang dalam pertandingan rubber game dengan skor akhir 21-14,19-21,16-21.
Tentunya kekalahan itu termasuk kekalahan yang tidak menyenangkan bagi pebulutangkis yang belum lama ini genap berusia 20 tahun tersebut, mengingat hanya tinggal selangkah lagi saja ia bisa menang.
Namun, tak hanya kekalahan dari Beiwen Zhang, kekalahan Gregoria Mariska lainnya juga cukup menyakitkan karena harus tertikung di poin-poin kritis.
Dilansir dari akun twitter @BadmintonTalk, lima kekalahan menyakitkan lainnya untuk Gregoria terjadi di turnamen Chinese Taipei Open, Thailand Open, Kejuaraan Dunia, Japan Open dan Indonesia Open 2019.
Di Chinese Taipei Open 2019, ia kalah dalam pertandingan rubber game dengan skor akhir 21-7, 13-21, 19-21 atas Sung Ji Hyun. Tentu saja, kekalahan di game ketiga menjadi sangat menyakitkan untuknya.
Selanjutya di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 juga terjadi hal yang sama pada saat ia menghadapi Ratchanok Intanon. Unggul di game pertama, Gregoria tertikung di dua game berikutnya dengan skor akhir 21-18, 21-23, 10-21.
Selanjutnya di Thailand Open 2019 juga terjadi hal yang sama pada saat Jorji menghadapi Sung Ji Hyun, dimana pertandingan berakhir dengan skor 20-22, 17-21.
Dan di dua laga terakhir yakni di Japan Open 2019 saat menghadapi Tai Tzu Ying, dimana ia kalah dengan skor 18-21, 15-21 dan yang terakhir di Indonesia Open 2019 saat ia terhempas di tangan Ratchanok Intanon dalam pertandingan rubber game dengan skor 21-13, 19-21, 15-21.
Meskipun nyaris, tetapi hasil tersebut belum bisa dibilang sempurna. Masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pelatih Rionny Mainaky terkait hal teknis dan non-teknis.
Namun ini merupakan kabar baik bagi Jorji yang telah mengalami peningkatan yang cukup pesat dibandingkan dengan yang sebelum-sebelumnya.