x

Siapa Suharso Suhandinata, Nama di Balik Trofi Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis

Minggu, 6 Oktober 2019 21:12 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Arum Kusuma Dewi
Suharso Suhandinata

INDOSPORT.COM – Indonesia mencetak sejarah dengan menjadi juara Suhandinata Cup untuk pertama kalinya. Sebenarnya siapa sosok Suharso Suhandinata di balik trofi Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis?

Suharso Suhandinata merupakan salah satu tokoh penting dalam olahraga bulutangkis, baik di Indonesia maupun internasional.

Peran pentingnya yang paling diingat ialah menyatukan dua organisasi bulutangkis internasional yang saat itu sedang berseteru, yaitu International Badminton Federation (IBF) dan Badminton World Federation (BWF).

Akan tetapi, darmabaktinya untuk bulutangkis tidak berhenti sampai di sana. Semua berawal dari kecintaan Suharso Suhandinata terhadap bulutangkis sejak usia remaja.

Baca Juga

Lahir 20 September 1916, Suharso Suhadinata menghabiskan masa kecilnya di Kota Bandung. Ia merupakan anak ketiga dari tujuh orang bersaudara dari pasangan Souw Swie Koen dan Gouw Kwie Tjie.

Ayahnya merupakan salah satu saudagar tembakau terkenal di Kota Bandung saat itu. Meski berasal dari keluarga berada, Suharso Suhandinata yang memiliki nama Tionghoa Souw Han Seng ini sudah mulai merantau ke luar negeri sejak berumur 17 tahun.

Setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah Tiong Hoa Hwee Koan (THHK), Bandung, Suharso pergi ke Hong Kong untuk menimba ilmu di La Salle College.

Setelah dua tahun menyelesaikan pendidikannya, Suharso Suhandinata kembali ke Bandung untuk membantu usaha kedua orangtuanya.

Baca Juga

Pada tahun 1947, Suharso Suhandinata muda merantau ke Jakarta dan membuat sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi bahan-bahan bangunan.

Meskipun sudah berhasil menjadi seorang pengusaha sukses, Suharso Suhandinata ternyata tidak melupakan kecintaannya terhadap olahraga bulutangkis yang ia geluti ketika remaja.

Suharso Suhandinanta lantas menduduki posisi tertinggi PB Tangkas, salah satu klub bulutangkis pada 1962. Rupanya ada kisah menarik di balik penunjukannya sebagai pimpinan PB Tangkas.


1. Suharso Suhandinata, Diplomat Bulutangkis Dunia

World Junior Championships 2019, Indonesia rebut Piala Suhandinata.

Ketika Suharso Suhandinata diminta menjadi pimpinan, para pendiri PB Tangkas berencana membubarkan klub yang sudah dibentuk pada 21 Februari 1951 tersebut.

Namun demikian, atas dasar kecintaan terhadap bulutangkis, Suharso Suhandinata mengambil alih PB Tangkas dan memindahkannya pusat latihan ke daerah rumahnya di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Sejak saat itu, PB Tangkas berkembang menjadi klub bulutangkis ternama dan mampu menghasilkan nama-nama besar, seperti Icuk Sugiarto, Ricky Soebagdja, dan Liliyana Natsir.

Baca Juga

Kesuksesannya menjadi pimpinan PB Tangkas membuat PBSI menariknya menjadi salah satu anggota pengurus. Hanya dalam waktu kurun satu tahun, tepatnya 1968, Suharso Suhandinata menduduki jabatan Wakil Ketua Umum PBSI.

Pada tahun 1975, ia diangkat menjadi anggota tetap IBF dan bertemu dengan Dick Sudirman yang namanya diabadikan menjadi kompetisi beregu bergengsi, Piala Sudirman.

Selama aktif di IBF, salah satu perjuangan besar Suharso Suhandinata ialah membawa olahraga bulutangkis menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertimbangkan tampil di Olimpiade. Harapan itu akhirnya terwujud di Olimpiade Barcelona 1992.

Terobosan besar lain Suharso Suhandinata ialah menjadi jembatan penghubung antara IBF dan BWF. BWF sebenarnya merupakan pecahan dari IBF yang didirikan China pada Februari 1978 di Hong Kong.

Berdirinya BWF tidak lepas dari keputusan IBF yang menolak mengeluarkan asosiasi bulutangkis Afrika Selatan karena kasus politik apartheid. Di tengah konflik tersebut, Suharso Suhandinata berperan sebagai pemersatu dua organisasi tersebut.

Baca Juga

Tiga tahun setelah memutuskan keluar dari IBF, negara-negara anggota BWF akhirnya kembali menjadi anggota IBF pada sebuah kongres tertanggal 26 Mei 1981.

Atas kehebatannya, Suharso Suhandinata mendapat julukan Diplomat Bulutangkis. Lewat Council Meeting BWF, pada 2008 disepakati nama turnamen beregu World Junior Team Championship berganti menjadi Suhadinata Cup.

Keputusan tersebut membuat Indonesia memiliki dua orang legenda bulutangkis yang namanya diabadikan menjadi kejuaraan bulutangkis internasional.

BWFPBSIIBFSuharso SuhandinataPB TangkasBulutangkisKejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019

Berita Terkini