Sempat Panik, Begini Cerita Jenaka Leo/Daniel Sebelum Jadi Juara Dunia Junior
INDOSPORT.COM - Terdapat cerita menarik yang belum terungkap di balik kemenangan pasangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019. Hal ini terjadi sesaat sebelum final di Kazan Gymnasiun Center, Rusia, Minggu (13/10/19).
Hal tersebut diungkapkan oleh mantan pelatih Leo/Daniel saat masih bernaung di klub PB Djarum, yakni Ade Lukas. Dia membeberkan bahwa pada Minggu (13/10/19) pagi sebelum pertandingan, kedua pemain muda tersebut menghubunginya via telepon secara mendadak. Ada apa?
"Jadi saat hari grand final, paginya Leo itu telepon saya. Dia sempat bilang 'Koh, saya nggak bisa tidur nih semalam' lalu saya tanya 'Lho kenapa? kamu nervous?'. Dia jawab tidak, tapi saya paham saja," kata Ade Lukas kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Senin (15/10/19).
Saat itu, Lukas mengaku langsung segera menyemangati dan memberikan beberapa masukan dan kata-kata penggugah semangat kepada mantan anak asuhnya tersebut.
"Akhirnya saya memberikan semangat ke Leo agar dia bisa lebih lepas tampilnya. Saya bilang ke dia supaya jangan terlalu memikirkan menang kalah dulu. Lakukan yang terbaik saja," tutur Lukas.
Senada dengan pasangannya, Daniel juga ternyata sempat menghubungi Lukas beberapa saat sebelum bermain.
"Nah, kalau ke Daniel saya bilang 'Niel, ini kan kesempatan yang sangat besar. Jadi harus main yang bagus ya'. Nggak usah pikirin menang!" tutur pelatih berusia 44 tahun ini.
"Saya tahu Daniel, dia orangnya sedikit ambisius karena dengan dia bermain bagus, teknik-tekniknya kan bisa keluar dengan maksimal," imbuhnya.
Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin berhasil menjadi juara selepas menundukkan wakil China, Di Zi Jian/Wang Chang, dua gim langsung dengan skor tipis, yakni 21-19 dan 21-18.
Kemenangan tersebut menjadikan mereka sebagai ganda putra Indonesia kedua yang kembali sukses membawa pulang gelar utama Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019. Mereka menuntaskan dahaga 27 tahun pasca-terakhir kali dimenangi Budi Santoso/Kusno pada edisi pertama turnamen (1992).