x

Bersinar dengan Negara Lain, Juara Fuzhou China Open Membuktikan 'Pengkhianatan' Tak Selalu Buruk

Minggu, 3 November 2019 20:52 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
Zhou Mi kala membela China di All England 1999.

INDOSPORT.COM - Sang juara Fuzhou China Open, Zhou Mi merupakan bukti nyata kalau 'pengkhianatan' tak selamanya selalu buruk, tetapi justru sebaliknya.

Dalam pemberitaan INDOSPORT.com sebelumnya, Zhou Mi yang pernah menjadi pebulutangkis China yang kemudian memilih pindah ke Hong Kong dan menjadi bagian dari negara tersebut namun tidak berganti kewarganegaraan.

Baca Juga

Kepindahannya sempat mendapat komentar dari pelatih Li Yongbo yang mempertanyakan rasa nasionalismenya. Bersama dengan China, ia meraih gelar World Grand Prix 2000, medali silver Kejuaraan Dunia 2001, medali emas ASIAN Games 2002 dan lain sebagainya.

Zhou Mi juga sempat menyatakan bahwa meninggalkan China bukanlah hal yang mudah, namun ia tetap bertukar bendera Hong Kong dan sukses kembali bersinar di sana.

Baca Juga

Setidaknya gelar juara Fuzhou China Open pada tahun 2008 berhasil diraihnya usai mengalahkan mengalahkan Wang Lin di partai final dalam pertandingan rubber game dengan skor akhir 21–19, 19–21, 21–16.

Kini, Zhou Mi yang sudah berusia 40 tahun telah resmi meninggalkan dunia tepok bulu dan juara Fuzhou China Open yang dulu masih berformat China Masters tersebut kini telah hidup bahagia bersama keluarga kecilnya.

ChinaHong KongBulutangkisBerita OlahragaBerita SportFuzhou China Open 2019Berita Bulutangkis

Berita Terkini