Konflik Pebulutangkis PV Sindhu vs Eks Pelatihnya Kembali Hebohkan India
INDOSPORT.COM - Konflik pebulutangkis PV Sindhu dengan eks pelatihnya, Kim Ji-hyun ternyata masih menjadi perbincangan hangat di negara asalnya India. Bahkan media India kembali mengungkit kasus-kasus lama.
Belum lama ini publik dikejutkan dengan pengakuan mantan pelatih PV Sindhu asal Korea Selatan, Kim Ji-hyun yang menyebut kalau mantan anak asuhnya itu tidak punya hati.
Meskipun sudah dibantah oleh ayah PV Sindhu, yakni PV Ramana kalau putrinya tak mungkin berbuat demikian namun tetap saja, kebungkaman tunggal putri India tersebut masih menimbulkan banyak pertanyaan.
Bahkan salah satu media India, Firstpost.com, kembali mengungkit dua peristiwa kelam saat pelatih asal Indonesia, Mulyo Handoyo dan eks pelatih Malaysia, Tan Kim Her memilih angkat kaki dari pelatnas India.
Media India tersebut kembali mempertanyakan, apakah benar jika Mulyo Handoyo pergi dari pelatnas India karena alasan keluarga dan akhirnya memilih menjadi pelatih bulutangkis di Singapura, yang bahkan tidak perlu terlalu dibujuk untuk menerimanya?
Atau kepergian Tan Kim Her, yang disebut-sebut karena meminta bayaran tinggi kepada Asosiasi Bulutangkis India (BAI) dimana dalam penuturannya disampaikan langsung oleh Kepala Pelatih Nasional BAI, Pullela Gopichand.
"Kontrak Tan dengan kami dijadwalkan akan berlangsung hingga akhir Olimpiade 2020, tetapi ia menginginkan kontrak lima tahun, lebih banyak uang, dan otonomi yang lebih besar dalam kepelatihannya," ujar Gophicand dikutip dari media Firstpost.com.
Tetapi jika demikian, mengapa Tan Kim Her lebih nyaman ketika menerima tawaran Jepang dan menjadi pelatih disana dimana semua pemain tampak sangat menghormati pelatihnya?
"Dia mendapat kontrak dari Jepang yang berjalan hingga 2024, dan paket pembayaran yang lebih besar. Jepang telah memperkuat tim pelatihan mereka dengan tujuan mengantongi lima medali emas di Tokyo tahun depan,"
"Kim Her juga senang dengan kesempatan melatih para pemain ganda berbakat Jepang yang bermain dengan cepat, bahkan ketika pelatih kepala (Korea Selatan) Park Joo Bong akan berkonsentrasi pada tunggal Tidak mungkin kami bisa menghentikannya pergi," pungkasnya.