Lancarkan Kritik ke BWF, BAM Malaysia 'Jual' Nama PBSI
INDOSPORT.COM - Asosiasi Badminton Malaysia (BAM) mengkritik keputusan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) soal penggantian shuttlecock dari bulu angsa asli ke sintetis.
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menyatakan telah menyetujui penggunaan kok dengan bulu sintetis mulai 2021 guna mengurangi sampah.
Asosiasi Badminton Malaysia (BAM) memberi komentar terkait keputusan BWF tersebut. Pelatih kepala BAM, Datuk Kenny Goh, menyatakan pihaknya tidak terlibat dalam pengambilan keputusan dan tak diikutsertakan dalam pengujian kok bulu sintetis.
"Kami mendengar BWF melakukan tes terkait penggantian kok ke bulu sintetis. Namun, kami tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan," ujar Datuk Kenny Goh, dilansir dari laman The Star.
"Sebagai salah satu pihak yang turut andil di dunia bulutangkis, kami mengetahui keputusan penggantian kok dari pernyataan BWF baru-baru ini," lanjutnya.
Bukan kali ini saja, sebelumnya BAM juga merasa tidak diikutsertakan dalam keputusan format penilaian reli yang baru. Datuk Kenny Goh berharap agar kedepannya BWF dapat menjalin komunikasi dengan baik.
"Ini bukan pertama kalinya kami diabaikan. Sebelumnya, kami juga tidak terlibat dalam keputusan forma reli yang baru. Semoga saja ke depannya komunikasi BAM bisa lebih baik," ucap Datuk Kenny.
Meski BAM tidak turut serta dalam membahas tentang kok, Datuk Kenny Goh tetap menyetujui penggunaan kok berbulu sintetis.
"PBSI juga kurang mengetahui keputusan ini, tetapi kami mendukungnya. Kami perlu waktu sekitar tiga bulan untuk berlatih dengan kok baru," tutur Bambang Roedyanto.
Dikabarkan, BWF telah berkolaborasi dengan perusahan perlengkapan olahraga asal Jepang, Yonex untuk mengembangkan kok versi sintetis, yang digunakan dalam tiga turnamen internasional tahun lalu.