Penyebab Kematian Pahlawan Bulutangkis Indonesia, Tati Sumirah
INDOSPORT.COM - Inilah penyebab kematian dari salah satu pahlawan bulutangkis Indonesia di Piala Uber 1975, yakni Tati Sumirah.
Dunia bulutangkis Indonesia berduka setelah salah satu pahlawannya di pagelaran Piala Uber 1975, yakni Tati Sumirah menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (13/02/20) lalu pukul 22.30 WIB.
Dalam sebuah rilisan resmi dari klub PB Tangkas yang diterima INDOSPORT, almarhumah Tati Sumirah mengembuskan napas terakhirnya setelah dirawat selama sembilan hari di ICU RSUP Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur akibat kadar gula darah yang tinggi dan paru-paru.
Berita duka soal berpulangnya Tati Sumirah disampaikan langsung oleh Reza Aditya Pratama, keponakan Tati yang terus mendampingi sejak pertama kali dirawat di rumah sakit.
"Berita duka, telah meninggal dunia Ibu Tati Sumirah pada hari ini, Kamis, 13 Februari 2020 jam 22.30. Mohon dibukakan pintu maaf segala dosa-dosanya dan semoga arwahnya husnul khatimah," tutur Reza
Almarhumah Tati Sumirah memang diketahui sudah dirawat di rumah sakit sejak Selasa (04/02/20) lalu dalam keadaan kritis dan dengan kondisi tidak sadarkan diri.
"Kita merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Tati Sumirah. Dia tidak saja pahlawan bagi klub Tangkas, tetapi juga untuk bulutangkis Indonesia. Berkat dedikasinya, Indonesia pertama kali bisa merebut Piala Uber tahun 1975," tutur Juniarto Suhandinata, Wakil Ketua PB Tangkas Jakarta.
Selama masih aktif bermain, ,mendiang Tati Sumirah membela Timnas Bulutangkis Indonesia dalam kurun waktu 1972-1981 dan berhasil mengukir prestasi mencengangkan dengan menjadi satu-satunya penyumbang angka dari sektor tunggal putri untuk membawa Indonesia memenangkan Piala Uber 1975.
Dalam babak final yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, 6 Juni 1975, Indonesia sukses merebut Piala Uber setelah menang 5-2 atas juara bertahan Jepang. Tati sukses menyumbangkan poin kemenangan dengan menekuk Atsuko Tokuda, 11-5, 11-2.
"Semangat juang, dedikasi tanpa pamrih, dan totalitas Tati untuk kejayaan prestasi bulutangkis Indonesia layak menjadi suri teladan dan sumber inspirasi bagi para pemain bulutangkis Indonesia saat ini," pungkas Juniarto.