All England Makan Korban Virus Corona dan Dituduh Nyari Untung, BWF Mengamuk
INDOSPORT.COM - Sekretaris Umum Badmonton World Federation (BWF) yang bernama Thomas Lund tak kuasa menahan kesabarannya lantaran kompetisi bulutangkis All England 2020 dituduh hanya mencari untung meskipun sampai memakan korban akibat virus corona.
Kompetisi bulutangkis Super 1000 All England Open 2020 memang telah digulirkan pada 11-15 Maret yang lalu. Turnamen tersebut tetap berjalan meski dunia sedang diteror oleh wabah COVID-19 atau yang juga dikenal dengan nama virus corona. Berbagai kejuaraan sudah ditunda, tapi All England tetap berjalan.
Sampai akhirnya, hal yang dikhawatirkan pun terjadi. Atlet sparring dari China Taipei positif terjangkit virus corona. Atlet remaja tersebut terinfeksi usai melakukan perjalanan dari tur empat negara Eropa. Ia dikabarkan mengambil bagian dalam suatu kompetisi, tapi tidak disebutkan secara detail.
Atlet remaja tersebut merupakan lawan sparring dari timnas bulutangkis Chinese Taipei dan ikut serta dalam bis dan di lapangan selama turnamen berlangsung. Kejadian ini spontan mendapat berbagai tanggapan, seperti Saina Nehwal yang merupakan pebulutangkis India, juga Hans-Kristian Vittinghus dari Denmark.
Dengan situasi ini, banyak pihak dari masyarakat yang langsung menghujat pihak BWF selaku penyelenggara kejuaraan All England. Melansir dari laman portal berita olahraga Straits Times, mereka menganggap bahwa BWF dan All England hanya mencari untung tanpa mempedulikan keselamatan para atlet partisipan.
"Saya sangat kecewa melihat beberapa anggota dari komunitas bulutangkis memiliki anggapan yang salah dari motif BWF dalam krisis seperti ini. Perhatian utama kami selalu tentang kesehatan dan keselamatan dari semua partisipan kami," ujar Thomas Lund, Sekretaris Umum BWF.
"Namun pada waktu yang bersamaan, kami juga sangat prihatin dengan penundaan beberapa kejuaraan dan efeknya terhadap para pemain bulutangkis elit dan juga pihak pelatih. Karena, situasi ini membuat mereka menjadi tidak mendapat pemasukan karena tidak menjalani kompetisi apapun," tutupnya.
Dari ucapannya itu, Lund tampak jelas mengatakan bahwa All England tetap berjalan bukan karena mereka tidak peduli, tapi karena mereka memikirkan kelanjutan karir dari para pebulutangkis dan pelatih. Karena, virus corona telah menangguhkan banyak kompetisi yang membuat mereka tidak bisa bertanding dan tidak mendapat pemasukan apa-apa.
Di Indonesia sendiri, per Sabtu (28/03/20), sudah memiliki 1.046 kasus virus corona dengan penambahan 153 kasus. Pasien yang dinyatakan meninggal sudah mencapai 87 orang dengan penambahan sembilan lagi. Sementara itu, pihak yang berhasil disembuhkan baru mencapai 46 orang.