Butuh Pelatih, 2 Legenda Bulutangkis Indonesia Merapat ke Malaysia?
INDOSPORT.COM – Dua legenda bulutangkis Indonesia, Rexy Mainaky dan Rony Agustinus dikabarkan akan kembali menjadi pelatih bagi tim nasional Malaysia.
Kabar tersebut mencuat setelah Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) dikabarkan tengah mendekati Rex Mainaky dan Rony Agustinus untuk membujuk keduanya agar kembali menjadi pelatih tim bulutangkis Negeri Jiran.
Pasalnya, diketahui BAM dikabarkan akan merombak susunan pelatihnya, dan kini mereka juga tengah mencari juru taktik untuk memperkuat tim nasional dan junior. Hal ini pun membuat mereka berniat untuk kembali menjadikan Rexy dan Rony sebagai pelatih mereka.
Diketahui Rexy Mainaky pernah dikontrak selama tujuh tahun dan berakhir pada 2012 silam oleh BAM untuk menjabat sebagai pelatih ganda putra. Berkat kepelatihannya, ia mampu memoles Koo Kien Keat/Tan Boon Heong yang sempat menjadi salah satu ganda putra terkuat di dunia.
Sementara Rony Agustinus pernah menjadi pelatih timnas Malaysia pada 2013, dan dipecat pada tahun 2018 silam lantaran BAM saat itu mengalami krisis keuangan, sebagaimana dilansir dari laman The Star.
Akan tetapi nampaknya membawa kembali dua legenda bulutangkis Indonesia itu akan sulit bagi BAM. Pasalnya, Thailand juga berniat untuk memperpanjang kontrak Rexy Mainaky sebagai pelatih. Begitu pula dengan Vietnam yang ingin melakukan hal serupa kepada Rony Agustinus.
Diketahui BAM BAM akan meninjau ulang apakah para pelatih layak mendapatkan kesempatan perpanjangan kontrak dan apakah terdapat peningkatkan performa yang ditunjukan para pebulutangkis Malaysia.
Diketahui saat ini terdapat 11 pelatih yang membawahi lima sektor bulutangkis Malaysia, yang dipimpin oleh Wong Choong Hann sebagai direktur pembinaan.
Para pelatih tersebut ialah Hendrawan dan Indra Wijaya (tunggal putra), Paulus Firman, Vountus Indra Mawan dan Hoon Thien How (ganda putra), Datuk Tey Seu Bock dan Loh Wei Sheng (tunggal putri); Rosman Razak dan Wong Pei Tty (ganda putri); Chin Ee Hui dan Teo Kok Siang (ganda campuran).
Dari lima sektor tersebut, nasib para pelatih tunggal putri dan ganda putri kini tengah terancam karena dianggap berkinerja buruk dalam beberapa bulan terakhir.