Li Yongbo, Eks Pelatih China yang Hobi 'Main Sabun'
INDOSPORT.COM - Siapa yang tidak kenal dengan Li Yongbo? Eks pebulutangkis sekaligus pelatih papan atas dunia yang berasal China dan punya hobi 'main sabun'.
Li Yongbo merupakan eks atlet sekaligus pelatih kelahiran Dalian, China, 18 September 1962. Ia dikenal sebagai salah satu pemain ganda putra tersukses China di eranya. Bersama Tian Bingyi, Li Yongbo menjelma menjala salah pebulutangkis andalan dunia.
Setelah meraih gelar Juara dunia pada tahun 1987 dan 1989, Li Yongbo juga turut menjadi bagian dari kesuksesan China dalam merajai kompetisi Thomas Cup tiga tahun berturut pada tahun 1986, 1988, 1990.
Menyumbang 18 emas
Usai memutuskan mengakhiri kariernya sebagai pemain, Li Yongbo selanjutnya meniti karier sebagai pelatih. Ia pun mendapat kepercayaan menjadi kepala pelatih Timnas Bulutangkis China. Di eranya, banyak lahir pebulutangkis hebat dan berbakat dari Negeri Tirai Bambu.
Tidak hanya itu, Li Yongbo juga menjadi satu-satunya pelatih China yang mampu menyumbangkan 18 medali Olimpiade selama 24 tahun mengabdi. Olimpiade tersuksesnya adalah Olimpiade London 2012 di mana Negeri Tirai Bambu berhasil menyapu bersih semua medali emas, sedangkan Olimpiade Sydney menjadi yang terburuk baginya.
Hobi 'Main Sabun'
Sosok Li Yongbo tidak hanya terkenal dengan kesuksesannya sebagai seorang pemain dan pelatih, tetapi juga terkenal dengan hobi 'main sabun'-nya. Peristiwa 'main sabun' alias pengaturan skor yang pernah dilakukan Li Yongbo terjadi di semifinal Olimpiade Athena 2004.
Ketika itu, kedua pebulutangkis kebanggaan China, yakni Zhang Ning Dan Zhou Mi harus bertemu di babak semifinal dan Li Yongbo pun meminta Zhou Mi untuk mengalah pada pertandingan tersebut.
Akibat perbuatannya tersebut, Zhou Mi pun lantas memutuskan untuk membela Hong Kong dan lebih bersinar dengan pelatih lain. Namun, Li Yongbo yang melakukan hal tersebut sama sekali tidak merasa bersalah dengan keputusannya.
Kasus lainnya pun diduga juga banyak dilakukan oleh Li Yongbo, hanya saja tidak terdeteksi dan masih berhasil ditutupi sampai saat ini meskipun banyak yang curiga jika Timnas Bulutangkis China banyak melakukan pengaturan skor.
Mundur Terpaksa
Usai kegagalannya di Olimpiade Rio 2016, banyak pihak yang meminta Li Yongbo untuk segera mundur dari jabatannya. Meskipun tidak pernah berpikir mundur, ia akhirnya memutuskan untuk mundur karena merasa sangat tertekan.
"Setelah mengabdi selama bertahun-tahun, saya merasa lelah. Saya menyadari ini saatnya untuk mundur dan memberi kesempatan kepada generasi muda untuk menggunakan pemikiran baru mereka dalam memimpin tim," kata Li Yongbo, dikutip dari Tengxun Sport.
Setelah ditinggal oleh Li Yongbo, posisi kepala pelatih Timnas Bulutangkis China dipegang oleh Zhang Jun dan di tangan eks pemain ganda campuran Negeri Tirai Bambu, prestasi yang ditorehkan China sangat tidak stabil.