Flamboyan Taufik Hidayat hingga Bad Boy Lin Dan, Cerita The Big 4
INDOSPORT.COM - Mulai dari si 'Flamboyan' Taufik Hidayat hingga 'Bad Boy' Lin Dan, berikut cerita unik di balik julukan The Big 4 tunggal putra badminton dunia.
Badminton sendiri memang menjadi salah satu olahraga yang cukup digemari oleh masyarakat dunia, tidak jarang dalam setiap event BWF Tour selalu ramai akan penonton yang hadir langsung ke tribun.
Indonesia sebagai negara yang memiliki kekuatan besar di badminton, kerap kali memunculkan perwakilannya di podium juara berbagai event.
Salah satu nomor badminton unggulan yang kerap menjadi lumbung medali emas Indonesia adalah ganda putra, bahkan peringkat pertama dan kedua BWF saat ini ditempati dua wakil Indonesia yakni Kevin/Marcus dan juga Hendra/Ahsan.
Gemilangnya penampilan atlet badminton Indonesia, sempat membuat decak kagum para pengamat internasional bahkan tidak sedikit yang memberikan julukan unik untuk mereka.
Salah satu julukan unik yang pernah muncul adalah The Minions, julukan ini disematkan untuk ganda putra Kevin/Marcus lantaran kemampuan tak kenal lelah mereka mengejar bola, mirip aksi kartun The Minions yang selalu agresif.
Tidak cuma The Minions, masih ada beberapa julukan lain yang pernah disandangkan untuk atlet badminton dunia terutama para The Big Four tunggal putra dunia yang berisikan Taufik Hidayat, Lee Chong Wei, Lin Dan, dan Peter Gade.
Lantas apa sajakah julukan serta cerita unik dibalik nama tersebut? Lebih lengkapnya, berikut INDOSPORT merangkum serta menulisnya.
Taufik Hidayat Si 'Flamboyan'
Tunggal putra andalan Indonesia, Taufik Hidayat pernah menjadi primadona kaum hawa khususnya pecinta olahraga badminton.
Sebab bukan hanya jago memukul shuttlecock, Taufik Hidayat juga memiliki paras rupawan yang mampu membius para penggemar.
Selain paras, gaya bermain Taufik juga sangat indah dilihat sehingga dirinya kerap mendapat julukan The Flamboyant. Semasa aktif bermain, sangat jarang Taufik jatuh-bangun mengembalikan bola atau tampil meledak-ledak di lapangan.
Sejak di level junior, dirinya memang banyak menerapkan permainan efektif, dan saat menemukan momen pas, jumping smash serta backhand smash yang menjadi andalannya langsung bisa menghasilkan poin.
Lee 'The Mighty Chong Wei'
Tunggal putra Malaysia ini memang memiliki track rekor impresif selama masih aktif bermain, tercatat sejumlah gelar bergengsi di berbagai ajang dunia pernah ia menangkan.
Beberapa gelar yang pernah dimenangkannya antara lain, empat kali juara All England Open, enam kali juara Indonesia Open, serta satu medali emas SEA Games tahun 2005 silam.
Bahkan Lee Chong Wei merupakan satu-satunya tunggal putra Malaysia yang mampu memegang peringkat satu dunia selama lebih dari setahun. Total dirinya menduduki peringkat satu dunia selama 349 minggu, mulai dari dari 21 Agustus 2008 hingga 14 Juni 2012.
Catatannya tersebut mampu mengungguli tunggal Putra Malaysia lain seperti Rashid Sidek, Roslin Hashim hingga Wong Choong Hann. Berkat itu pula, publik Negeri Jiran sampai menjulukinya sebagai 'The Mighty Chong Wei', atau Chong Wei yang perkasa.
Lin Dan,'The Bad Boy'
Selain julukan Super Dan lantaran kegemilangannya meraih berbagai gelar juara badminton, tunggal putra China ini juga mendapat panggilan Bad Boy akibat sikapnya yang kerap membuat masalah.
Seperti salah satunya terjadi di Januari 2008, ketika dirinya tak segan untuk berkonfrontasi dengan pelatih Korea Selatan Li Mao di final Korea Super Series di Seoul, di depan publik yang mendukung lawannya kali itu.
Bahkan pada bulan April tahun yang sama, media China melaporkan bahwa Lin Dan sempat terlibat perkelahian fisik dengan pelatihnya sendiri, Ji Xinpeng. Dikabarkan jika Lin Dan sampai hampir mau memukul pelatihnya tersebut.
Peter Gade 'The Dynamite'
Walau prestasinya terbilang biasa bahkan gelar bergengsinya di ajang BWF Super Series hanyalah All England Open tahun 1999 silam, namun Peter Gade berkiprah di tengah era para legenda pebulutangkis tunggal putra.
Apalagi Peter Gade pernah beberapa kali mengalahkan Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei, yang merupakan dua raja tunggal putra dunia saat itu. Sehingga tidak heran jika ia masuk dalam daftar big four tunggal putra dunia.
Semasa aktif bermain, Peter Gade dikenal dengan gaya main ofensif yang cepat dan menyerang, sehingga banyak pengamat memberinya julukan The Dynamite akibat gaya main meledak-ledak di hadapan lawannya tersebut.