Melihat Lagi Duel Alan Budikusuma vs Ardy Wiranata di Final Olimpiade 1992
INDOSPORT.COM – Seperti Susy Susanti, Alan Budikusuma juga meraih puncak prestasi di bulutangkis dengan meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 mengalahkan Ardy Wiranata.
Olimpiade 1992 yang digelar di Barcelona, Spanyol, menjadi tonggak penting dalam sejarah bulutangkis Indonesia. Pasalnya, dalam ajang itulah Indonesia untuk pertama kali meraih medali emas dalam sejarah keikutsertaan di Olimpiade.
Cabang bulutangkis menjadi cabang pertama yang mempersembahkan medali tertinggi Olimpiade itu bagi Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, pada ajang itu tim bulutangkis mempersembahkan 2 medali emas sekaligus melalui tunggal putri Susy Susanti dan tunggal putra Alan Budikusuma.
Kedigdayaan Indonesia di nomor tunggal putra bulutangkis sudah terlihat sejak babak perempat final dengan lolosnya 3 atlet andalan. Selain Alan, dua nama lainnya adalah Hermawan Susanto dan Ardy B Wiranata.
Alan tampil trengginas di babak perempat final itu dengan meraih kemenangan telak 15-9 15-4 atas wakil Korea Selatan, Kim Hak-kyun.
Keperkasaan Alan pun berlanjut di babak semifinal. Menghadapi bintang Denmark yakni Thomas Stuer-Lauridsen, Alan lagi-lagi meraih kemenangan dengan skor 18-14 15-8.
Hasil itu pun membawa Alan melaju ke partai puncak untuk menjalani final sesama pemain Indonesia. Pasalnya, di semifinal lainnya Ardy Wiranata juga meraih kemenangan setelah menjalani partai rubber game melawan Hermawan Susanto.
Laga seru pun tersaji di partai puncak antara dua bintang andalan pelatnas Indonesia itu, seperti yang ditampilkan di kanal Youtube adikur79.
Pada set pertama, Alan berhasil menundukkan Ardy dengan skor tipis 15-12. Namun, hal itu justru memicu Ardy untuk berusaha lebih keras di set kedua.
Usaha keras Ardy untuk membalas kekalahan di set pertama dan memperpanjang pertandingan hingga rubber game pun tampak dari skor ketat yang terjadi. Kedua pemain meraih skor imbang 13-13 sehingga pertandingan dilanjutkan dengan sistem deuce 5.
Sayangnya, setelah itu performa Ardy justru menurun sehingga gagal menambah satu poin pun. Sebaliknya, Alan langsung merebut 4 poin beruntun sebelum kemudian pukulan Ardy yang gagal menyeberangi net memberikan angka kemenangan kepada Alan, 18-13.
Hasil itu pun menjadikan Alan tercatat dalam sejarah sebagai peraih medali emas kedua Indonesia di Olimpiade, setelah sang kekasih Susy Susanti yang lebih dulu meraih emas di nomor tunggal putri.
Prestasi Alan kemudian diulangi Taufik Hidayat yang meraih medali emas di Olimpiade 2004. Sayangnya, sejak itu belum ada lagi atlet bulutangkis tunggal putra tanah air yang mengikuti jejak keduanya.