Kisah Tony Gunawan di Piala Thomas, Dari 'Pembantu' Hingga Pahlawan
INDOSPORT.COM - Legenda bulutangkis Indonesia, Tony Gunawan menceritakan perjuangannya saat dipercaya masuk dalam tim yang maju ke Piala Thomas.
Tony Gunawan menceritakan hal itu dalam perbincangannya dengan pebulutangkis Denmark, Hans-Kristian Vittinghus di podcast A Year on Tour with Vittinghus.
Berkat aksi gemilangnya di dunia bulutangkis, Tony mulai dilirik untuk bergabung dalam tim Indonesia yang akan berjuang di Piala Thomas 1996.
Namun, saat itu pria asal Surabaya tersebut mengaku tidak dimainkan oleh sang pelatih. Tony Gunawan justru banyak bertugas sebagai pembantu untuk rekan setimnya.
"Tidak masalah Anda bermain atau tidak. Bahkan dalam Piala Thomas pertama saya, saya tidak bermain. Di tahun 1996 Timnas Indonesia membawa saya sebagai pemain junior, hanya untuk sebagai partner sparring, mencuci pakaian, atau membawakan makanan," ujar Tony.
Meski demikian, pria yang kini berusia 45 tahun itu tetap bersyukur karena bisa mendapatkan pengalaman berharga. Selanjutnya di Piala Thomas 1998, Tony Gunawan kembali dipercaya untuk ada di tim Indonesia.
Kebahagiaan membuncah ketika dirinya mulai mendapat kepercayaan untuk menjadi bagian dari tim.
"Di 1998 saya gabung lagi dengan tim, tapi tidak bermain sama sekali, hanya sebagai cadangan. Tapi rasanya senang bisa jadi bagian dari tim," sambungnya lagi.
Berkat prestasinya yang terus konsisten, Tony Gunawan akhirnya bisa menorehkan prestasi yang membanggakan dengan turut mempersembahkan gelar Piala Thomas ke-13 untuk Indonesia.