Skandal Match Fixing Ganda Putri China di Kejuaraan Dunia 2003
INDOSPORT.COM – Ganda putri bulutangkis China Yang Wei/Zhang Jiewen pernah terlibat match fixing di Kejuaraan Dunia 2003 saat sengaja kalah atas Gao Ling/Huang Sui.
Skandal pengaturan hasil pertandingan atau match fixing beberapa kali ditemukan terjadi di dunia bulutangkis internasional. Salah satunya seperti yang terjadi di Kejuaraan Dunia tahun 2003 di Birmingham Inggris.
Meski tak sebesar beberapa kasus match fixing lainnya, kejadian di Kejuaraan Dunia 2003 pada akhirnya cukup mempengaruhi hasil turnamen. Di mana pengaturan hasil pertandingan itu terjadi dalam laga yang melibatkan pasangan ganda putri yang kelak menjadi juara.
Match Fixing Kejuaraan Dunia 2003
Seperti beberapa kejadian pengaturan hasil pertandingan atau match fixing di dunia bulutangkis yang tujuannya untuk mengatur/mendapatkan lawan yang diinginkan di babak selanjutnya, begitupun di Kejuaraan Dunia 2003.
Saat itu China yang memiliki dua dari tiga pasangan yang menjadi unggulan utama di Kejuaraan Dunia 2003, seakan memiliki keinginan untuk mempertemukan kedua pasangan terbaiknya itu di laga final.
Hingga kemudian di babak perempatfinal, pengaturan terjadi. Saat itu ketiga turnamen Gao Ling/Huang Sui, berhadapan dengan pasangan China yang bukan merupakan unggulan, Yang Wei/Zhang Jiewen.
Dengan statusnya yang bukan unggulan itu, Yang Wei/Zhang Jiewen dengan sengaja mengalah dari Gao Ling/Huang Sui di babak perempatfinal. Keduanya terihat sekali tak bermain sungguh-sungguh hingga akhirnya kalah dalam pertandingan dua set langsung 11-15 dan 3-15.
Selain untuk membukakan jalan bagi kompatriotnya yang lebih diunggulkan, Yang Wei/Zhang Jiewen tampaknya sengaja mengalah karena di babak berikutnya (semifinal) sudah menunggu pasangan unggulan kedua turnamen asal Denmark Rikke Olsen/Ann-Lou Jorgensen.
1. Strategi China Berjalan Mulus
Pengaturan hasil pertandingan atau match fixing di perempatfinal itu sendiri sendiri kemungkinan besar tak lepas dari kesadaran China bahwa jika Yang Wei/Zhang Jiewen yang melaju melawan pasangan Denmark Rikke Olsen/Ann-Lou Jorgensen, maka peluang mereka untuk menang akan lebih tipis.
Selain itu, Yang Wei/Zhang Jiewen kemungkinan juga sengaja bermain tak sungguh-sungguh, agar Gao Ling/Huang Sui bisa lebih prima saat menghadapi Rikke Olsen/Ann-Lou Jorgensen di babak semifinal.
Hasilnya memang terbukti, di semifinal Gao Ling/Huang Sui bisa tampil lebih baik dari Rikke Olsen/Ann-Lou Jorgensen dalam laga yang menguras tenaga dalam tiga set, 15-2, 8-15 dan 15-7.
Strategi mengatur hasil pertandingan itu juga semakin menguntungkan buat China. Karena mereka berhasil mewujudkan All China Final di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2003 itu. Kala akhirnya Gao Ling/Huang Sui bisa keluar sebagai juara mengalahkan unggulan pertama turnamen, Wei Yili/Zhao Tingting.
Meski cukup menarik perhatian kala itu, skandal match fixing yang dilakukan pasangan ganda putri China itu tak sampai menyeret banyak nama.
Hanya Yang Wei/Zhang Jiewen yang kemudian mendapatkan hukuman. Itupun hanya hukuman ringan berupa teguran, yang persidangannya dilakukan jauh setelah kejadian itu terjadi atau ketika situasi sudah kondusif.