3 Legenda Bulutangkis Indonesia yang Sukses Juara di 3 Sektor Sekaligus
INDOSPORT.COM – Verawaty Fadjrin dan sejumlah legenda bulutangkis Indonesia pernah meraih sukses juara bukan hanya dari satu, namun tiga sektor sekaligus sepanjang kariernya.
Meski masih menjadi salah satu kekutaan bulutangkis di dunia hingga saat ini, di Indonesia belakangan cukup sulit ditemukan pebulutangkis yang bisa diandalkan turun dalam beberapa sektor sekaligus.
Masih ada memang, beberapa pebulutangkis Indonesia yang turun di beberapa sektor sekaligus seperti tunggal putra atau putri, ganda putra atau putri dan juga ganda campuran.
Namun kebanyakan atau bahkan semua dari mereka hanya sekadar berpartisipasi, tanpa bisa cukup diandalkan untuk meraih prestasi sebagai juara.
Padahal jika melihat ke beberapa dekade sebelumnya, cukup banyak pebulutangkis yang bisa menorehkan catatan juara dalam berbagai sektor sekaligus yang mereka mainkan sepanjang karier.
Di Indonesia saja misalnya, ada setidaknya tiga pebulutangkis yang sukses menorehkan prestasi tersebut. Bukan hanya sekadar juara, ketiga pebulutangkis tersebut bahkan bisa masuk ke deretan terbaik semua sektor yang dimainkannya, hingga menjadi legenda.
Siapa saja mereka? Berikut INDOSPORT merangkumkan.
Ivana Lie
Menjadi bagian tim uber Indonesia yang meraih juara kedua di tahun 1978, saat masih berusia 18 tahun, Ivana Lie terus mencuat sebagai tunggal putri terbaik di Tanah Air hingga dunia internasional.
Apalagi di sektor tunggal putri, Ivana Lie juga bisa keluar sebagai juara pada ajang SEA Games 1979. Dan semakin terlihat ketika pada usia 20 tahun dirinya sudah bisa menjadi runner up di kejuaraan dunia bulutangkis 1980.
Dengan tambahan beberapa gelar juara di ajang prestius selayaknya Indonesia Open, nama Ivana Lie saat itu menjadi salah satu tunggal putri Indonesia yang sangat diperhitungkan di dunia internasional.
Namun hebatnya, bukan hanya di sektor tunggal putri. Pada periode awal kariernya itu Ivana Lie juga sudah langsung bisa menancapkan prestasi di sektor lain.
Di sektor ganda putri mislanya. Sudah sejak usia 19 tahun, Ivana Lie bisa meraih juara India Open 1979, ketika berpasangan dengan Tjan So Gwan. Dari sektor ganda putri ini, Ivana Lie juga bisa dua kali juara Indonesia Open tahun 1986 dan 1987. Selain juga China Open 1986 dan meraih medali emas SEA Games di tahun 1983.
Namun dibanding dua sektor di atas, capaian tertinggi Ivana Lie justru terjadi ketika dirinya turun di sektor ganda campuran.
Berduet bersama Christian Hadinata, mulai dari Indonesia Open 1984, SEA Games 1983, Asian Games 1982, hingga gelar juara Piala Dunia Bulutangkis 1985 berhasil diraihnya.
Christian Hadinata
Sama seperti Ivana Lie, Christian Hadinata juga merupakan legenda bulutangkis Indonesia yang bisa meraih sukses juara di tiga sektor sekaligus.
Di sektor ganda campuran saja, selain bersama Ivana Lie, Christian Hadinata sudah lebih dulu meraih berbagai gelar juara bersama Imelda Wiguna. Dengan dua di antaranya raihan yang paling prestisius adalan juara All England 1979 dan Kejuaraan Dunia BWF 1980.
Di sektor lain, sektor ganda putra, kesuksesan juga sudah didapat Christian Hadinata sejak awal tahun 1970-an. Bersama Ade Chandra, pria kelahiran 11 Desember 1949 itu bisa membawa pulang gelar juara All England secara berturut-turut di tahun 1972 dan 1973.
Gelar itu juga dilengkapi Christian Hadinata di Piala Dunia Bulutangkis 1979. Selain juga di berbagai turnamen lainnya, bersama pasangan lainnya seperti Lius Pongoh, Bobby Ertanto, dan Hadibowo Susanto.
Meski tak sebanyak raihan gelar juaranya di sektor ganda putra dan ganda campuran, Christian Hadinata sempat mendapatkan prestasi membanggakan sebagai runner up dua turnamen bergengsi All England 1973.
1. Verawaty Fadjrin
Lahir di Jakarta 1 Oktober 1957, Verawaty Fadjrin atau yang juga dikenal dengan nama Verawaty Wihardjo, juga menjadi legenda bulutangkis Indonesia yang bisa meraih sukses di tiga sektor sekaligus.
Mulai melambung sejak akhir tahun 1970-an, ketika dirinya turun di sektor ganda putri berpasangan dengan Imelda Wigoena.
Verawaty Fadjrin berhasil menjuarai sejumlah turnamen mulai dari Juara Dutch Open 1977, Juara Denmark Open 1977 dan 1978, Medali Emas Asian Games 1978, Juara All England 1979, Juara Canada Open 1979, hingga menjadi Finalis Kejuaraan Dunia 1980.
Di Kejuaraan Dunia 1980 saat itu juga, nama Verawaty Fadjrin mencuat di sektor tunggal putri. Ketika dirinya bisa tampil impresif, menjadi juara usai mengalahkan sesama wakil Indonesia, Ivana Lie.
Namanya semakin terpandang sebagai salah satu pebulutangkis tunggal putri terbaik dunia di tahun 1980 itu. Sebab di tahun yang sama juga, dirinya sukses keluar sebagai runner up turnamen prestisius, All England. Dan setelahnya juga menjuarai SEA Games 1981 dan Indonesia Open 1982.
Di sektor ganda campuran, Verawaty Fajrin sebenarnya sempat menjadi runner up Canadian Open 1979 saat berduet dengan Ade Candra.
Namun kisah suksesnya di ganda campuran baru kemudian muncul pada pertengahan tahun 1980-an.
Saat berpasangan dengan Bobby Ertanto, Verawaty Fadjrin bisa juara di Malaysia Open 1986. Dan selanjutnya bersama Edy Hartono, gelar juara World Cup 1986, Malaysia Open 1988, Indonesia Open 1989, World Grand Prix Final, Juara Dutch Open 1989 dan SEA Games 1989.
Selain itu di tahun-tahun akhir karier bulutangkis internasionalnya, bersama Eddy Hartono, Verawaty Fadjrin juga bisa menjadi finalis Kejuaraan Dunia 1989 dan finalis Asian Games 1990.