x

Kisah Tai Tzu Ying, Nomor 1 Dunia yang Terlibat Konflik karena Kaki Beda Ukuran

Jumat, 19 Juni 2020 21:02 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Lanjar Wiratri
Tunggal putri bulutangkis dunia saat ini Tai Tzu Ying pernah terlibat konflik akibat kaki beda ukuran saat berlaga di Olimpiade Rio 2016.

INDOSPORT.COM – Tunggal putri bulutangkis dunia saat ini Tai Tzu Ying pernah terlibat konflik akibat kaki beda ukuran saat berlaga di Olimpiade Rio 2016.

Jalan panjang atlet bulutangkis Chinese Taipei, Tai Tzu Ying hingga kini menjadi tunggal putri nomor satu dunia tak selamanya berjalan mulus dan penuh dukungan dari berbagai pihak.

Baca Juga
Baca Juga

Masalah beberapa kali sempat menghinggapinya, seperti ketika dirinya sedang berlaga mewakli Chinese Taipei di Olimpiade Rio 2016.

Alih-alih mendapatkan dukungan penuh dari Federasi Bulutangkis Chinese Taipei atau Chinese Taipei Badminton Assocation (CTBA), Tai Tzu Ying justru tampil di bawah bayang-bayang ancaman denda dan larangan bertanding.

Hal itu terjadi setelah Tai Tzu Ying justru menggunakan sepatu buatan Victor, produsen apparel bulutangkis yang menjadi sponsornya. Bukan menggunakan sepatu buatan Yonex yang menjadi sponsor utama Tim Bulutangkis Chinese Taipei di ajang internasional, termasuk Olimpiade Rio 2016.

Jika melihat sepintas tanpa tahu penyebabnya, keputusan yang diambil Tai Tzu Ying memang terkesan salah. Namun pada kenyataannya pebulutangkis kelahiran 20 Juni 1994 tersebut melakukan itu semua karena terpaksa.

Dalam sebuah posting facebook pribadinya, Tai Tzu Ying menjelaskan bahwa dirinya memutuskan untuk memakai sepatu yang disediakan oleh pabrikan Victor, bukan sponsor resmi asosiasi bulutangkis Yonex untuk memastikan bahwa dirinya tetap dapat memberikan penampilan terbaiknya. Karena ukuran kakinya yang berbeda kiri dan kanan.

Dengan kaki yang memiliki ukuran berbeda, Tai Tzu Ying harus mengenakan sepatu yang dibuat khusus oleh Victor. Baik itu selama pelatihan ataupun pertandingan. 

Hal itu diambil juga lantaran Yonex, sebagai sponsor utama Tim bulutangkis Taiwan juga tak bisa memenuhi kebutuhan khususnya itu.

Baca Juga
Baca Juga

Beruntungnya setelah muncul tekanan dari berbagai pihak, khususnya di dari media sosial, ketua CTBA Cheng Chun-lang akhirnya mengeluarkan permohonaan maaf dan memutuskan untuk tidak memberikan hukuman kepada Tai Tzu ying atas apa yang dilakukannya di Olimpiade Rio 2016 itu.

Namun sayangnya memang permohonaan maaf itu tetap tak bisa mengubah hasil, bahwa Tai Tzu ying harus tetap tersingkir di babak perempatfinal tunggal putri Olimpaide Rio 2016, setelah kalah dari Pusarla V Sindhu,


1. Tai Tzu ying Kembali Bermasalah dengan Sponsor CTBA

Tunggal putri bulutangkis dunia saat ini Tai Tzu Ying pernah terlibat konflik akibat kaki beda ukuran saat berlaga di Olimpiade Rio 2016.

Selain tetap tak bisa membatalkan kegagalan Tai Tzu ying di Olimpiade Rio 2016, masalah dengan sposor utama CTBA itu rupanya masih kembali terjadi dalam turnamen berikutnya. Tai Tzu Ying pun bisa kembali berlaga di Kejuaraan Bulutangkis Asia 2017.

Tak seperti di Olimpiade Rio 2016, di Kejuaraan Bulutangkis Asian 2017 itu, Tai Tzu ying pada akhirnya memang bisa keluar sebagai juara. Namun masalah muncul karena saat Tai Tzu ying harus tampil dengan pakaian yang kebesaran, sehingga terlihat sekali tak nyaman di atas lapangan.

Bahkan atas kejadian itu kecaman kepda CTBA muncul langsung dari Menteri Pendidikan Chinese Taipei, Pan Wen Chung, yang merasa malu dengan apa yang terjadi.

Tetapi seperti kejadian di Olimpiade Rion 2016, masalah tersebut kembali diakhiri dengan permintaan maaf pihak CTBA. Sekaligus mereka mengaku akan merevisi aturan yang mewajibkan Tai Tzu ying dan atlet bulutangkis Chinese Taipei lainnya untuk memakai pakaian dan sepatu yang disediakan sponsor di berbagai turnamen internasional.

Chinese TaipeiOlimpiade Rio 2016RaketTai Tzu YingBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini