Membedah Big Four Kings Badminton Selanjutnya, Anthony Ginting Pantas Masuk?
INDOSPORT.COM – Memasuki era di mana Big Four Kings bulutangkis tinggal menyisakan Lin Dan saja, apakah Anthony Ginting pantas masuk dalam generasi selanjutnya?
Seperti yang kita tahu jika Big Four Kings selama ini identik dengan 4 tunggal putra legendaris yang sudah tak perlu lagi diragukan kemampuan dan prestasinya. Mulai dari Peter Gade, Taufik Hidayat, Lee Chong Wei hingga Lin Dan, adalah para pebulutangkis penyandang nama Big Four Kings.
Sayang, nama Big Four Kings hanya benar-benar melegenda sejak 2000-an hingga saat ini yang sepertinya sebentar lagi bakal menjadi kenangan saja. Pasalnya dari keempat tunggal putra itu, hanya menyisakan Lin Dan saja yang masih bermain.
Sedangkan sisanya, sudah mengucapkan selamat tinggal dan menggantungkan raketnya. Dengan kata lain, bagi pecinta bulutangkis, sudah pasti harus dengan segera mencari sosok yang bisa menjadi penerus sekaligus penghuni baru era Big Four Kings.
Jika dewasa ini kita mengenal dengan istilah New Normal, maka dalam waktu dekat, sepertinya bakal segera ditemukan New Big Four Kings. Sejatinya, sejumlah nama sudah dinominasikan oleh para pengamat bulutangkis untuk menjadi generasi terbaru dari Big Four Kings.
Mulai dari Kento Momota, Chou Tien Chen, Viktor Axelsen, Shi Yuqi hingga tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Ginting. Tentu, besar harapan kita untuk melihat Anthony Ginting bisa menggantikan posisi Taufik Hidayat di Big Four Kings, namun apakah itu sudah pantas?
1. Anthony Ginting Pantas Masuk Big Four Kings?
Menyandang nama Big Four Kings, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, ada banyak faktor yang membuat seorang tunggal putra pantas menyandang gelar terhormat itu. Seperti konsisten di ranking 1 dunia, juara dunia, juara Olimpiade, hingga juara All England.
Kita beruntung punya Taufik Hidayat yang memeroleh pencapaian tertinggi dalam kariernya dengan menjadi juara Olimpiade 2004 di Athena, Yunani. Meski setelah itu, Taufik Hidayat mengalami penurunan, tetapi tetap saja ia lebih baik dibanding Lee Chong Wei yang belum pernah juara Olimpiade.
Untuk kasus Anthony Ginting sendiri, dapat kita lihat jika ia belum pernah menjuarai ajang Olimpiade, BWF World Championships, hingga All England. Tak hanya itu, selama masih ada Kento Momota, tampak terlihat jika Anthony Ginting sulit untuk menjadi ranking 1 dunia.
Fakta itu senada dengan apa yang pernah dikemukakan oleh media China, Sports Sina yang meragukan kepantasan Anthony Ginting pantas masuk sebagai anggota baru Big Four Kings. Tak hanya Anthony Ginting, media tersebut juga secara objektif menilai jika Shi Yuqi juga belum sampai pada level itu.
Semakin menarik jika kita melihat tunggal putra nomor 1 dunia saat ini, Kento Momota saja masih merasa belum pantas disandingkan dengan Lee Chong Wei. Meski mampu memecahkan rekor Lee Chong Wei dengan menang 11 kejuaraan di 2019, tapi tetap ia merasa belum cukup.
“11 Gelar dalam setahun di mana itu melebihi pencapaian Lee Chong Wei, tapi saya rasa masih berada di bawah level Lee Chong Wei. Tapi saya akan mencapai level Lee Chong Wei suatu hari nanti dan saya akan berusaha meraihnya,” cerita Kento Momota, seperti yang dinukil dari 360 badminton.
Jika Kento Momota saja belum merasa layak masuk dalam jajaran Big Four Kings, apakah Anthony Ginting lebih baik dari itu? secara realistis, 3 gelar Asia Team Championships, 2 SEA Games, 3 BWF World Tour dan 1 BWF Super Series masih belum cukup untuk Anthony Ginting.
Bahkan jika dibandingkan dengan Viktor Axelsen, Anthony Ginting masih kalah jauh dengan tunggal putra andalan Denmark itu. 2 gelar juara dunia dengan mengalahkan Lin Dan dan Lee Chong Wei, medali perunggu Olimpiade, serta sempat berada di ranking 1 membuat Viktor Axelsen dirasa lebih layak masuk Big Four Kings ketimbang Ginting.
Lantas bagaimana dengan Chou Tien Chen dan Shi Yuqi? Sesama calon penyandang nama Big Four Kings, Anthony Ginting dapat dikatakan setara dengan mereka yang sama-sama belum pernah ranking 1 dunia, juara Olimpiade, All England dan dunia. Akan tetapi Ginting masalahnya masih kalah dengan Axelsen dan Kento Momota.
Meski begitu, sebenarnya Anthony Ginting sudah berada dalam jalur yang benar jika ingin dianggap sebagai legenda dan menyandang nama Big Four Kings. Pasalnya, Anthony Ginting kerap memberikan kejutan dengan beberapa kali menyulitkan Kento Momota.
Memiliki potensi besar, tapi itu perlu dibuktikan Anthony Ginting dengan juara All England, Olimpiade, BWF World Championships dan ranking 1 dunia untuk waktu yang lama.
Jika itu semua mampu dibukukan Anthony Ginting dengan konsisten, maka sudah saatnya ia pantas masuk dalam jajaran Big Four Kings.