x

Kisah Wong Choong Hann, Legenda Bulutangkis di Balik Heboh Pelatih Indonesia di Malaysia

Senin, 22 Juni 2020 19:13 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Lanjar Wiratri
Wong Choong Hann legenda tunggal putra yang juga Direktur Kepelatihan BAM, merupakan sosok penting dibalik heboh pelatih Indonesia di tim bulutangkis Malaysia.

INDOSPORT.COM – Wong Choong Hann legenda tunggal putra yang juga Direktur Kepelatihan BAM, merupakan sosok penting dibalik heboh pelatih Indonesia di tim bulutangkis Malaysia.

Beberapa waktu ke belakang, bulutangkis Malaysia sempat dihebohkan dengan pro kontra penunjukan pelatih asal Indonesia dalam tim bulutangkis nasional mereka.

Baca Juga
Baca Juga

Bermula dengan keputusan Asosiasi Badminton Malaysia (BAM) merekrut pelatih asal Indonesia Flandy Limpele, untuk memimpin sektor ganda putra pada pertengahan Mei 2020 lalu. Pro kontra bermunculan, sebab dengan kedatangan Flandi Limpely, kini total ada empat pelatih asal Indonesia di struktur kepelatih tim bulutangkis nasional Malaysia.

Menyusul sebelumnya sudah ada Hendrawan (Pelatih Tunggal Putra), Indra Wijaya (Pelatih Tunggal Putri) dan Paulus Firman (Pelatih Ganda Campuran). Sementara satu-satunya sektor yang dipimpin oleh pelatih berkewarganegaraan Malaysia hanya ganda putri, yang dipimpin oleh pelatih Chan Chong Min.

Memunculkan perdebatan dari banyak pihak di Malaysia, menaiknya pro kontra penunjukan pelatih asal Indonesia itu tak lepas dari peran salah satu pebulutangkis terbaik dalam sejarah Malaysia sendiri, Wong Choong Hann.

Wong Choong Hann

Keputusan untuk menunjuk empat orang pelatih asal Indonesia memang tak lepas dari sosok legenda bulutangkis Malaysia, Wong Choong Hann.

Itu terjadi sebab pria 43 tahun itu kini merupakan orang yang bertanggung jawab dalam struktur kepelatihan tim bulutangkis Malaysia, dengan jabatannya sebagai Direktur Kepelatihan atau Coaching Director.

Jabatan itu sendiri didapat Wong Choong Hann terhitung sejak bulan Oktober 2018, usai Presiden Asosiasi Bulutangkis Malaysia atau Badminton Association Malaysia (BAM), Datuk Seri Norza Zakaria menunjuknya.

Dari situ, Pebulutangkis yang merupakan runner up BWF World Championship 2002 tersebut kemudian juga diberikan tanggung jawab untuk bisa menghadirkan medali emas Olimpiade pertama untuk Malaysia di Olimpiade Tokyo yang sedianya digelar tahun 2020 ini.

Tanggung jawab itulah yang kemudian akhirnya membuat Wong Choong Hann menunjuk empat pelatih asal Indonesia. Dengan penilaian itu adalah keputusan terbaik demi perkembangan pemain di atas lapangan, meskipun pasti tak akan menyenangkan semua pihak.

"Sebagai Direktur Kepelatihan, tugas saya adalah memastikan bahwa pelatih menunjukkan kemampuan terbaik mereka, dan setelah satu tahun menganalisis dan bekerja di lapangan, saya yakin kami sedang menuju ke arah yang benar dengan struktur baru,” tukasnya, dikutip dari News Straits Times Malaysia.

Baca Juga
Baca Juga

Penunjukan Flandy Limpele misalnya sebagai pelatih baru yang semakin melengkapi dominasi Indonesia di struktur kepelatihan tim bulutangkis Malaysia. Wong Choong Hann menyebut dirinya melakukan pengamatan kepada Flandy selama membesut tim bulutangkis India sebelumnya.

"Penunjukan Flandy juga bukan langkah kebetulan. Berdasarkan fakta, kami telah melihat hasil yang dia bawa ke skuad ganda putra India, hanya dalam periode singkat ketika dirinya mengambil alih kepelatihan dari Tan Kim Her (yang bergabung dengan tim nasional Jepang) ," jelas Choong Hann.


1. Perubahan Struktur Tim Bulutangkis Malaysia

Indra Wijaya, pelatih bulutangkis Malaysia asal Indonesia.

Selain masuknya Flandy Limpele, perdebatan juga muncul dari perubahan struktur kepelatihan. Misalnya ketika pelatih asal Indonesia Indra Wijaya dipindahkan dari sektor tunggal putra ke tunggal putri meski tak memiliki pengalaman sebelumnya di sektor tunggl putri tersebut.

Namun lagi-lagi Wong Choong Hann menjamin bahwa perubahan tersebut memang sudah sesuai kebutuhan dan kualitas Indra itu sendiri sebagai pelatih.

"Alasan utama untuk memindahkan para pelatih ini adalah untuk membuat mereka keluar dari posisi stagnan dan menantang mereka untuk mengeluarkan kemampuan terbaik, yang mereka miliki.”

"Tey Seu Bock sebelumnya telah membuktikan dirinya di sektor tunggal putra dan ketika ia kemudian memimpin tunggal putri, dirinya membawa perubahan dan telah menetapkan standar (yang baik). Sekarang kami membiarkan Indra mengambil alih tempat Seu Bock.”

“Ingatlah bahwa Indra juga pelatih yang sangat berpengalaman dan kami ingin memanfaatkan potensi itu,” tutur Wong Choong Hann menjelaskan alasan keputusannya.

Pada akhirnya apapun rencana dan startegi kepelatihan yang disusun oleh Wong Choong Hann di Tim Bulutangkis Malaysia memang tak akan bisa terbukti dengan singkat. Sebab Olimpaide Tokyo 2020 sendiri yang menjadi target mereka, dipastikan akan diundur penyelenggaraannya hingga tahun depan.

MalaysiaPelatihFlandy LimpeleIndra WijayaHendrawanRaketBulutangkisAsosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM)Berita BulutangkisTim Bulutangkis Indonesia

Berita Terkini