x

Mengenang 3 Momen Terbaik Taufik Hidayat Sukses Bungkam Lee Chong Wei

Selasa, 23 Juni 2020 17:01 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Lanjar Wiratri

INDOSPORT.COM – Meski dalam sejarah pertemuan lebih sering kalah dari Lee Chong Wei, ada tiga momen terbaik dimana Taufik Hidayat bisa membungkam Lee Chong Wei.

Pada masa jayanya di dalam karier, legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat memiliki sejumlah musuh bebuyutan yang dikenal sebagai fantastic four tunggal putra terbaik dunia. Salah satunya pebulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei.

Baca Juga
Baca Juga

Jika melihat di media, persaingan antara Taufik Hidayat ini memang tak seramai dengan tunggal putra China, Lin Dan. Tetapi bukan berati tak menarik sama sekali.

Apa lagi jika dibandingkan persaingan dengan Lin Dan juga Peter Gade, Taufik Hidayat paling sering melawan Lee Chong Wei dalam berbagai ajang bulutangkis dunia.

Tercatat 23 kali Taufik Hidayat harus bersua Lee Chong Wei, mulai dari awal dekade 2000-an hingga terakhir di India Open 2012.

Dalam 23 pertemuan itu, Taufik Hidayat memang lebih sering menelan kekalahan. Dalam catatan 15 kali kalah dan delapan kali menang. Kendati begitu, dalam kemenangan yang lebih sedkit, terdapat beberapa momen saat Taufik Hidayat tampil luar biasa untuk membungkam Lee Chong Wei di atas lapangan.

Kapan dan bagaimana momen itu terjadi? Berikut rangkuman INDOSPORT.

Semifinal Kejuaraan Dunia 2005

Momen terbaik pertama Taufik Hidayat bisa membungkam Lee Chong Wei terjadi di semifinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2005.

Dalam periode itu, Taufik Hidayat memang masih cukup mendominasi pertemuannya dengan Lee Chong Wei. Namun menjadi menarik karena Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2005 merupakan turnamen terbesar pertama di mana keduanya harus saling berhadapan.

Situasi saat itu sendiri sebenarnya lebih menguntungkan buat Lee Chong Wei. Sebab di babak perempatfinal dirinya tampil lebih meyakinkan dengan mengalahkan wakil China, Bao Chunlai dua set langsung.

Sementara Taufik Hidayat harus susah payah mengalahkan tunggal putra Denmark, Kenneth Jonnasen dalam pertarungan tiga set.

Tetapi ternyata hasilnya berkebalikan di semifinal. Taufik Hidayat dengan ketenangan dan backhand mematikannya, bisa dengan mudah menumbangkan Lee Chong Wei dua set langsung, 15-3 dan 15-12.

Semakin sempurna saat setelah bisa mengalahkan Lee Chong Wei di semifinal, pada babak final Taufik Hidayat juga bisa mengalahkan tunggal putra fantastic four lainnya, Lin Dan, 15-3 dan 15-7.

Semifinal Kejuaraan Dunia 2010

Di ajang yang sama lima tahun setelahnya, Taufik Hidayat juga harus kembali berhadapan melawan Lee Chong Wei. Atau tepatnya terjadi di babak perempatfinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2010.

Berbeda dengan lima tahun sebelumnya, dalam pertemuan kali itu, kondisi telah berbalik. Dimana Lee Chong Wei ada dalam posisi yang jauh lebih diunggulkan dibanding Taufik Hidayat.

Selain fakta bahwa di tujuh pertandingan sebelum pertemuan itu, Lee Chong Wei selalu bisa menang dari Taufik Hidayat. Tunggal putra Malaysia tersebut juga datang ke Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2010 dengan status sebagai unggulan pertama.

Tetapi pada akhirnya situasi di atas lapangan sama sekali tak mencerminkan fakta-fakta tersebut. Meski harus dengan susah payah menjalani pertarungan tiga set. Taufik Hidayat akhirnya bisa mengalahkan sang unggulan pertama, Lee Chong Wei, 21-15, 11-21 dan 21-15.

Baca Juga
Baca Juga

Sayangnya kemenangan atas Lee Chong Wei itu tak berujung manis buat Taufk Hidayat. Sebab meski akhirnya bisa terus melaju hingga ke final, di final dirinya harus mengaku kalah dari tunggal putra China, Chen Jin.

Kemenangan Taufik Hidayat atas Lee Chong Wei di permpatfinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2010 itu juga merupakan capaian postif terakhir yang bisa ditorehkannya melawan wakil Malaysia itu. Sebab di empat pertemuan terakhir, Taufik harus selalu menelan kekalahan atas Lee Chong Wei.


1. Final Macau Grand Prix 2008

Salah satu tunggal putra rival berat Taufik Hidayat, Lee Chong Wei (Malaysia)

Kemenangan terbaik selanjutnya yang bisa dilakukan Taufik Hidayat ketika melawan Lee Chong Wei terjadi di final Macau Grand Prix Gold 2008.

Dibanding beberapa pertemuan sebelumnya, turnamen Macau Grand Prix Gold 2008 ini memang terhitung tak lebih besar. Namun dibanding semuannya juga, kemenangan Taufik Hidayat atas Lee Chong Wei ini bisa dinilai sebagai yang terbaik. Karena merupakan satu-satunya yang berakhir langsung dengan gekar juara.

Ya, di Final Macau Grand Prix 2008 inilah satu-satunya tempat dimana Taufik Hidayat bisa mengalahkan Lee Chong Wei di laga final.

Final Final Macau Grand Prix 2008 juga semakin emanrik, sebab pertarungan antara Taufik Hidayat vs Lee Chong Wei juga merupakan puncak dari persaingan Indonesia vs Malaysia di sektor tunggal putra saat itu.

Lantaran di babak semifinal tunggal putra, hanya ada dua negara itu yang bisa mengirimkan wakilnya. Dari Indonesia ada juga Alamsyah Yunus dan dari Malaysia ada Beng Houng Kuan.

Di partai final Final Macau Grand Prix 2008 sendiri, pertarungan sengit terjadi. Tetapi Taufik Hidayat yang di tiga pertemuan terakhirnya tak pernah menang atas Lee Chong Wei kala itu. Tetap bisa keluar sebagai pemenang, hanya dalam pertandingan dua set, 21-19 dan 21-15.

Lee Chong WeiMalaysiaTaufik HidayatMacau Open Grand Prix GoldTunggal PutraRaketBulutangkisBerita BulutangkisKejuaraan Dunia Bulutangkis

Berita Terkini