Tak Hanya Momota, Ini Lawan yang Dianggap Anthony Ginting Sulit
INDOSPORT.COM - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, membeberkan pemain tunggal putra yang dianggapnya sulit dikalahkan selain pemain Jepang, Kento Momota.
Anthony Ginting saat ini memang merupakan pebulutangkis tunggal putra nomor 1 Indonesia. Namun, menyandang sebagai nomor 1 Indonesia tak lantas membuat atlet bulutangkis 23 tahun tersebut tinggi hati.
Anthony Ginting tetap pemain bulutangkis yang rendah hati dan bahkan tak sungkan untuk memuji kehebatan dari lawan-lawannya di tunggal putra. Hal tersebut diungkapkannya ketika berbincang di akun Youtube Hanif & Rendy Show.
Pada saat itu, Anthony Ginting ditanyai mengenai pemain tunggal putra yang dianggapnya sulit untuk dikalahkan saat ini. Tak sungkan, tunggal putra nomor 1 Indonesia itu pun menyebut beberapa nama, dan tentu saja tak terkecuali Kento Momota.
"Buat sementara bisa dibilang semua pemain badminton kayaknya kiblatnya ke dia (Kento Momota) sih, soal dia ranking 1 di tunggal putra yang sudah cukup lama," ujar Anthony Ginting.
"Lumayan lama sih (di peringkat 1 dunia), karena dulu itu dia (Kento Momota) sempat ke-banned, gara-gara pernah judi legal di Jepang karena peraturan di sana ketat, jadi dia selama setahun apa setahun lebih enggak main," tambahnya.
Pada saat ditanyai apakah memang Kento Momota merupakan lawan tersulit yang pernah dihadapinya, maka pebulutangkis nomor 1 Indonesia, Anthony Ginting, juga menyebutkan nama-nama lain seperti Chou Tien Chen dan rekannya sendiri, Jonatan Christie.
"Susah banget sih mungkin salah satunya, tapi masih ada banyak juga yang susah. Kayak lawan dari Chinese Taipei, Chou Tien Chen itu juga susah, Jonatan ya juga susah," pungkasnya.
Pebulutangkis Anthony Ginting sendiri beberapa waktu lalu baru saja meraih podium tertinggi di turnamen internal bulutangkis yang digelar PBSI usai mengalahkan Shesar Hiren Rhustavito di partai final. Selanjutnya, ia akan fokus untuk membantu Indonesia merebut Piala Thomas 2020 pada 3-11 Oktober di Aarhus, Denmark.