Hanya Ada 2 Negara yang Pernah Kawinkan Piala Thomas dan Uber
INDOSPORT.COM – Gelaran Piala Thomas dan Uber 2020 akan segera menghapuskan dahaga para pencinta bulutangkis pada 3-11 Oktober mendatang. Ya, usai masa jeda turnamen karena pandemi corona, BWF akan menggelar hajatan besar yakni pertandingan beregu antarnegara.
Denmark akan menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya, tepatnya di Ceres Arena, Kota Aarhus. Tim putra China akan turun sebagai juara bertahan Piala Thomas dan tim putri Jepang tampil sebagai juara bertahan Piala Uber.
Piala Thomas diadakan terlebih dahulu pada 1948 atas prakarsa Sir Georges Alan Thomas. Kemudian Piala Uber menyusul diselenggarakan pada 1956. Awalnya, kedua turnamen beregu ini dijalankan tiga tahun sekali dan dalam waktu terpisah.
Barulah pada edisi 1984, Piala Thomas dan Piala Uber diselenggarakan bersamaan. BWF pun sempat mengusulkan kedua turnamen ini dipisah lagi untuk memperkuat identitas turnamen masing-masing. Namun wacana ini tidak digubris oleh para negara anggota.
Akhirnya penyelenggaraan Thomas dan Uber Cup pun tetap berlangsung bersamaan di sebuah negara tuan rumah dua tahun sekali. Oleh karenanya, ada peluang besar negara-negara peserta mengawinkan kedua trofi ini secara bersamaan. Namun ternyata hanya ada dua negara yang sukses melakukannya.
China
Sebagai negara adidaya bulutangkis, China juga terbilang sukses di turnamen Piala Thomas dan Uber. Bahkan Negeri Tirai Bambu ini menjadi tim pertama yang mampu mengawinkan kedua trofi bergengsi tersebut.
Piala Thomas dan Uber edisi 1986 diadakan di Jakarta. Saat itu masyarakat pencinta bulutangkis Tanah Air harus menyaksikan pasukan atlet kesayangannya dua kali dijegal China di babak final.
Tim putra China yang digawangi Yang Yang sukses mengalahkan tuan rumah yang mampu bermain sengit dengan skor akhir 3-2. Begitu pula dengan tim putri China yang mengandaskan Ivana Lie dkk dengan skor 3-2 juga.
Kemudian untuk dua edisi beruntun setelahnya, China juga kembali mengawinkan trofi Piala Thomas dan Uber. Pun dengan empat edisi lain, yakni pada 2004, 2006, 2008, dan 2012.
China masih memegang rekor sebagai negara yang juara Piala Uber terbanyak, yakni 14 kali. Sementara tim putra mereka mengoleksi 10 gelar.
1. Indonesia
Selain China, Indonesia menjadi negara tersukses di turnamen beregu ini. Tim putra Indonesia masih kokoh sebagai pengoleksi gelar Piala Thomas terbanyak, yakni 13 kali. Sementara tim putri Indonesia berada di tempat ketiga juara Piala Uber terbanyak setelah China dan Jepang.
Edisi 1994 menjadi momen tak terlupakan dalam sejarah bulutangkis Indonesia. Berlaku sebagai tuan rumah, untuk pertama kalinya Indonesia sukses mengawinkan gelar Piala Thomas dan Uber di hadapan penonton Istora Senayan.
Di babak final Piala Thomas, Indonesia mengandaskan Malaysia tiga poin tanpa balas. Saat itu Hariyanto Arbi, Rudy Gunawan/Bambang Suprianto, dan Ardy B. Wiranata sukses memulangkan negara tetangga sebagai runner up.
Sementara Susy Susanti dkk harus bersaing lebih ketat untuk menaklukkan China dengan skor 3-2. Mia Audina saat itu menjadi pahlawan penentu kemenangan usai mengalahkan Zhang Ning, 11-7, 10-12, dan 11-4.
Tim putra dan putri Indonesia kemudian kembali mengawinkan kedua trofi tersebut di edisi selanjutnya, yakni Piala Thomas dan Uber 1996 yang berlangsung di Hong Kong.