Era The Big Four Berakhir, Ganda Putra Kanada Siap Bikin Kejutan
INDOSPORT.COM – Pebulutangkis Kanada asal Inggris, Peter Briggs, yakin bahwa akan ada banyak talenta-talenta muda yang siap membuat kejutan setelah era The Big Four berakhir.
Dalam satu dekade, era The Big Four yang terdiri dari Taufik Hidayat (Indonesia), Lin Dan (China), Lee Chong Wei (Malaysia), dan Peter Gade (Denmark) selalu mendominasi panggung bulutangkis dunia.
Meski tidak semuanya mampu mempersembahkan juara untuk negara masing-masing, namun persaingan keempat legenda itu selalu dinantikan para pecinta bulutangkis.
Peter Briggs, yang awalnya merupakan membela negara asalnya Inggris namun kini beralih ke Kanada sejak 2019 silam yakin meski tidak ada lagi Big Four, ajang bulutangkis akan tetap menyenangkan untuk ditonton.
Pebulutangkis 28 tahun itu juga percaya bahwa tim Kanada, yang mana dia termasuk di dalamnya, siap membuat kejutan karena adanya talenta-talenta yang sangat menarik.
“Kami memiliki beberapa talenta yang sangat menarik. Saya yakin kami akan melihat beberapa pertandingan luar biasa di masa depan,” ujar Briggs dilansir dari The Star Malaysia.
“Melalui peningkatan kualitas dan penyiaran, kita bisa menyaksikan pukulan dan prestasi luar biasa yang dilakukan para pemain dalam kualitas tinggi dan gerakan lambat,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Briggs juga menekankan bahwa adanya teknologi di dunia bulutangkis juga semakin membuat masa depan olahraga tepok bulu ini kian menarik.
“Dengan (teknologi) Hawkeye juga, perkembangan teknis di sekitar permainan membuat masa depan yang sangat menarik.”
Dengan popularitas bulutangkis yang semakin meningkat, para atlet bulutangkis kini memiliki acara-acara turnamen yang harus dijalani, selain itu hadiah uangnya juga menggiurkan.
Peter Briggs sendiri saat ini menduduki peringkat 166 dunia versi BWF. Saat mewakili Inggris, dia pernah meraih gelar juara bersama rekannya Tom Wolfendem di Canada Open 2017.
Sementara setelah dirinya pindah mewakili Kanada, dia baru berhasil menjadi runner-up di ajang Hungarian International 2019 bersama Joshua Hurlburt-Yu