Jika Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Open, Pebulutangkis Malaysia Was-was
INDOSPORT.COM - Pebulutangkis tunggal putra nomor 1 Malaysia, Lee Zii Jia, mengaku was-was jika Indonesia akhirnya menjadi tuan rumah dari Asia Open.
Setelah rilis resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) pada beberapa waktu lalu soal kelanjutan sisa turnamen di tahun 2020, banyak yang bertanya-tanya negara manakah yang akan dipilih untuk menjadi tuan rumah dari Asia Open I, Asia Open II dan BWF World Tour Finals.
Namun, China dipastikan tidak akan menjadi tuan rumah dari turnamen bulutangkis tersisa yang akan digelar di Asia. Seperti yang dilaporkan oleh situs olahraga Sports Sina, Administrasi Umum Olahraga China mengeluarkan pernyataan bahwa Negeri Tirai Bambu tidak akan menjadi tuan rumah acara internasional pada tahun ini.
Sementara beberapa waktu yang lalu, media Malaysia, The Star, juga berujar bahwa Negeri Jiran juga sangat tidak mungkin menjadi tuan rumah dari Asia Open I dan II dan BWF World Tour Finals mengingat masih adanya pembatasan wilayah bagi orang-orang yang mau keluar-masuk ke negara mereka.
Sedangkan beberapa waktu lalu, PBSI memberikan pernyataan jika BWF memilih Indonesia untuk menjadi tuan rumah dari turnamen bulutangkis tersisa yang akan digelar di Asia, maka mereka harus mendiskusikan hal ini karena bagaimanapun mereka harus mengurus perizinan dan hal-hal lainnya agar kompetisi tersebut bisa terlaksana.
Tetapi, bagi pebulutangkis tunggal putra nomor 1 Malaysia, Lee Zii Jia, dirinya akan menjadi sangat was-was jika BWF akhirnya memilih Indonesia sebagai tuan rumah dari Asia Open I dan II serta BWF World Tour Finals tahun 2020 ini.
"Saya berharap BWF akan mengatur 3 pertandingan Asia pada bulan November di area zona hijau, seperti Malaysia dan Taiwan. Area ini diakui tampil lebih baik dalam SOP anti-kelelahan. Ada lebih sedikit kasus," ujar Lee Zii Jia dikutip dari situs olahraga Aiyuke.
Peningkatan kasus virus Corona yang kian hari kian bertambah di Indonesia diakui oleh Lee Zii Jia akan membuatnya menjadi sangat khawatir jika harus pergi mengikuti kompetisi bulutangkis tersisa di Indonesia.
Sekadar informasi, kasusvirus Corona di Indonesia sendiri sudah mencapai 188 ribu kasus dengan 134 ribu kasus sembuh dan 7832 kasus dinyatakan meninggal.
"Jika diadakan di Indonesia, saya hanya bisa mengatakan bahwa siapa pun yang pergi ke sana untuk mengikuti kompetisi, akan khawatir," pungkasnya.
Sampai saat ini, memang belum ada keputusan pasti dari BWF terkait negara mana yang akan dipilih untuk menjadi tuan rumah dari turnamen bulutangkis tersisa di benua Asia yang akan digelar pada tahun 2020 ini.