Banyak Pemain Mundur, Media China Sebut Tim Thailand Sangat Dirugikan
INDOSPORT.COM - Selepas banyak pemain yang memutuskan mundur dari Denmark Open dan Denmark Masters 2020, diyakini media China akan membuat tim Thailand sangat merugi di Piala Thomas-Uber 2020.
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) diketahui membuat pengumuman resmi kalau mereka akan tetap menggelar kompetisi Piala Thomas-Uber 2020 pada 3 sampai dengan 11 Oktober di Aarhus, Denmark.
Tetapi tak hanya kompetisi itu saja yang akan diselenggarakan. Ada dua turnamen bulutangkis lainnya yakni Denmark Open dan Denmark Masters yang akan digelar dua minggu berturut-turut setelah turnamen Piala Thomas-Uber 2020 selesai digelar.
Dengan keputusan BWF itu, dilaporkan oleh situs olahraga badmintonthaitoday.com, ada banyak pebulutangkis Thailand yang memutuskan mundur berjemaah dari gelaran Denmark Open dan Denmark Masters.
Adapun pemain-pemain Thailand yang memutuskan mundur dari Denmark Open dan Denmark Masters di antaranya yaitu Kunlavut Vitidsarn, Phittayaporn Chaiwan, Pornpawee Chochuwong, Ratchanok Intanon, Puttita Supajirakul, Sapsiree Taerattanachai, Supak Jomkoh, Supissara Paewsampran, dan Dechapol Puavaranukroh.
Dengan banyaknya pemain utama Thailand yang memutuskan mundur Denmark Open dan Denmark Masers tentunya akan membuat nasib tim Thailand di Piala Thomas-Uber 2020 menjadi tidak menentu apakah akan tetap lanjut atau tidak.
Namunn yang jelas, media China, Aiyuke, berujar jika tim Thailand tetap ngotot untuk membawa bermain di Piala Thomas-Uber 2020 pastinya akan membuat kekuatan tim mereka jadi berkurang sebab hanya dihuni oleh pemain-pemain lapis kedua.
Tentunya menarik untuk dilihat apakah tim Thailand akan tetap memutuskan ikut serta di Piala Thomas-Uber 2020 dan berjudi dengan skuat yang dimiliki dan tentunya akan sesuai dengan prediksi media China bahwa kekuatan mereka akan sangat berkurang.
Tetapi belum diketahui secara jelas apakah Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT) akan tetap memutuskan mundur atau tetap melanjutkan ke kompetisi Piala Thomas-Uber 2020 mendatang?