Media Lokal Sebut China Masih Ragu-ragu Ambil Bagian di Piala Thomas - Uber 2020
INDOSPORT.COM - Media lokal mengklaim kalau tim bulutangkis China masih ragu-ragu untuk ambil bagian di kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 yang akan digelar di Aarhus, Denmark pada 3 - 11 Oktober.
Badminton Denmark memang telah mengumumkan secara resmi bahwa setidaknya ada 16 negara yang sudah pasti ambil bagian di Piala Thomas - Uber 2020.
Tetapi, media China, Sports Sina, mengklaim bahwa sampai saat ini tim Negeri Tirai Bambu masih penuh dengan keragu-raguan.
Setiap negara harus mengirimkan daftar pebulutangkis yang akan berlaga di Piala Thomas - Uber 2020 maksimal pada tanggal 18 September. Sebelum tanggal tersebut, setiap negara berhak mengambil keputusan apakah akan tetap lanjut atau memutuskan mundur.
Media China menyebut bahwa saat ini tim bulutangkis Negeri Tirai Bambu sedang menyusun daftar nama pemain yang akan diikutsertakan di Piala Thomas - Uber 2020, tetapi belum mengirimkannya sehingga masih bisa dikatakan bahwa tim China pada saat ini masih menyatakan dalam keadaan siaga.
Sementara itu, media China lainnya yakni Aiyuke melaporkan bahwa Asosiasi Bulutangkis Korea (BKA) baru akan mengambil keputusan setelah menggelar rapat dewan mengenai nasib tim Negeri Ginseng apakah jadi ambil bagian atau tidak di Piala Thomas 2020.
Tetapi, yang jelas, untuk saat ini Piala Thomas - Uber 2020 masih akan tetap bergulir sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Hingga saat ini, sudah ada tiga negara yang memastikan mundur dari kompetisi beregu bergengsi tersebut.
Ketiga negara tersebut, tak lain dan tak bukan adalah Chinese Taipei, Thailand dan Australia. BWF sendiri baru dapat satu penggantinya yakni Finlandia untuk Piala Thomas 2020, sementara untuk Piala Uber 2020 masih belum diketahui secara pasti.
Menarik untuk ditunggu apakah yang akan terjadi di menit-menit akhir pendaftaran? Apakah BWF masih bisa menggelar Piala Thomas - Uber 2020 sesuai dengan rencana? Atau sebaliknya, Piala Thomas - Uber 2020 akan dibatalkan seperti kejadian di tahun 1949?