Temannya Nyinyir Soal Negara Mundur, Legenda Denmark: Ini Skandal Besar Bulutangkis!
INDOSPORT.COM - Eks pebulutangkis ganda putra Denmark, Mathias Boe angkat suara soal nyinyiran rekannya, Jim Laugesen soal banyaknya negara yang mundur di Piala Thomas - Uber 2020.
Kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 saat ini memang sedang menyita banyak perhatian menyusul banyaknya negara mulai dari Chinese Taipei, Australia, Thailand, Korea Selatan dan Indonesia yang memutuskan mundur dari turnamen beregu bergengsi itu.
Padahal semulanya, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sangat percaya diri bahwa mereka bisa menggelar kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 sesuai dengan jadwal yang telah mereka tetapkan pada 3 - 11 Oktober di Aarhus, Denmark.
Tetapi setelah mendekati batas terakhir pendaftaran pada 18 September 2020, semua mendadak berubah hingga akhirnya membuat penyelanggaraan kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 menjadi banyak dipertanyakan, apakah akan tetap digelar atau sebaliknya.
Menyoroti situasi pelik seperti ini, legenda bulutangkis sekaligus komentator TV Denmark, Jim Laugesen mengungkapkan kekesalannya dengan situasi pelik yang terjadi di Piala Thomas - Uber 2020 padahal negaranya sudah berusaha sebaik mungkin menyiapkan acara ini.
Melalui laman facebook pribadinya, Jim Laugesen meminta BWF tegas dengan situasi yang terjadi saat ini setelah beberapa negara membuat banyak keputusan yang tidak profesional yang dianggapnya telah benar-benar mengacaukan dimulainya kompetisi bulutangkis setelah absen selama berbulan-bulan.
Jeg håber inderligt at BWF står fast og afviklinger Thomas og Uber cup. Jeg har tit haft en horn i siden på BWF med...
Dikirim oleh Jim Laugesen pada Sabtu, 12 September 2020
"Badminton Denmark telah bekerja sekuat tenaga untuk menciptakan turnamen terbaik. Semua negara telah diperbolehkan masuk oleh pemerintah Denmark.
Saya merasa sangat terprovokasi dengan situasi ini karena melihat banyaknya negara yang tidak menaruh kepercayaan pada Denmark sebagai negara penyelenggara sampai akhirnya mereka membatalkan keikutsertaan mereka karena takut covid-19 dan mengkhawatirkan keselamatan mereka di Denmark.
Saya menghormati keputusan itu, tetapi kita harus berkaca pada kompetisi AS Terbuka yang tetap memilih menggelar acaranya dengan atlet yang tersedia. Saya tidak mengabaikan kekhawatiran pemain, tetap bagaimana jika vaksin masih belum ditemukan sebelum tahun 2023? Haruskah bulutangkis tidak dimainkan sebelum itu?"
Lebih lanjut lagi, Jim Laugesen menyoroti pernyataan pemain yang menyebut mari memainkan kompetisi Piala Thomas - Uber pada Februari 2021. Legenda Denmark pun mempertanyakan pernyataan itu yang menurutnya sangat tidak masuk akal.
"Saya sudah melihat beberapa pemain dari negara pembatalan mengucapkan, 'Mari kita mainkan di bulan Februari 2021.', Bagaimana mereka tahu bahwa situasi itu lebih baik di sana?
Saya sangat takut orang lain akan mengikuti pemikirannya dan memikirkan hal yang sama dengan pembatalan. Ini akan menjadi bencana bagi bulutangkis sebagai olahraga. Terutama karena mereka yang membatalkan cukup pasti benar bahwa Covid-19 tidak akan hilang dalam 1 bulan dan itu berarti 3 turnamen di Asia juga dibatalkan," lanjutnya.
Terakhir, legenda Denmark Jim Laugesen menyebut bahwa kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 harus tetap terjadi sesuai dengan rencana tidak peduli apapun yang terjadi, tidak peduli apakah banyak negara unggulan yang mundur. Kompetisi itu harus tetap berlanjut.
Menanggapi komentar dari rekannya, Jim Laugesen, eks pebulutangkis ganda putra Denmark yang baru saja memutuskan pensiun beberapa waktu lalu, yakni Mathias Boe setuju dengan apa yang dikatakan oleh rekannya.
Dalam komentar yang dilontarkan oleh Mathias Boe pada postingan nyinyir Jim Laugesen, legenda Denmark berujar bahwa BWF tidak bisa disalahkan untuk situasi dan kondisi saat ini.
"BWF ingin kekuasaan terletak pada federasi individu, dan bukan pada pemain dan lainnya. Padahal para pemain harus mendaftar melalui asosiasi, menerima PP, dll. dan memulai kompetisi dengan Piala Thomas - Uber tidaklah cerdas karena mungkin ada politik di dalamnya pada berbagai negara. (Mengapa mereka diizinkan ketika kami tidak diizinkan. Jauh lebih mudah untuk bepergian secara individu)," ujar Mathias Boe.
Lebih lanjut Mathias Boe menyebut bahwa akan lebih mudah untuk menyikapi situasi seperti ini ketika pemain boleh mengambil kuasa atas nama dirinya sendiri bukan federasi seperti yang terjadi di tenis hingga golf.
Tetapi legenda Denmark, Mathias Boe menyebut jika situasi Piala Thomas - Uber 2020 tetap berlangsung pelik seperti ini, maka ini bisa dikatakan merupakan skandal besar dalam dunia bulutangkis, khususnya bulutangkis Denmark.
"Ini adalah skandal besar bagi bulutangkis secara keseluruhan dan bulutangkis Denmark khususnya, dan saya benar-benar merasa kasihan pada banyak pemain yang "menderita" karenanya," pungkasnya.
Keputusan yang akan diambil oleh BWF masih dinanti hingga saat ini apakah akan tetap melanjutkan Piala Thomas - Uber sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan? Atau justru kembali mengundurnya hingga tahun depan?