Ganda Putranya Melempem, Media China Rindu Pasangan Cai Yun/Fu Haifeng
INDOSPORT.COM - Pasangan ganda putranya saat ini melempem, media China, Sports Sina, mendadak rindu pasangan legenda mereka yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade London 2012, Cai Yun/Fu Haifeng.
Pasangan Cai Yun/Fu Haifeng merupakan salah satu pasangan ganda putra terbaik di eranya. Ada banyak gelar yang berhasil mereka persembahkan untuk tim bulutangkis China di masa kejayaannya.
Tercatat raihan medali emas di kompetisi beregu seperti Piala Sudirman, Piala Thomas hingga Asian Games telah dipersembahkan pasangan Cai Yun/Fu Haifeng di era kejayaan mereka untuk Timnas Bulutangkis China.
Tidak hanya gelar di kompetisi beregu, gelar di kompetisi individu juga tak kalah hebat. Pasangan Cai Yun/Fu Haifeng bahkan berhasil menjadi Juara Dunia 4 kali dan meraih medali emas di Olimpiade London 2012 lalu untuk tim bulutangkis China.
Prestasi yang membanggakan dari pasangan Cai Yun/Fu Haifeng diketahui sangat sulit untuk dicapai oleh pasangan China manapun. Terlebih lagi untuk sekarang ini, di mana pasangan ganda putra mereka bisa dikatakan mengalami keterpurukan.
Maka, tak heran jika media China merindukan kedua sosok pebulutangkis yang sama luar biasanya. Cai Yun yang bergabung dengan Timnas Bulutangkis China pada usia 20 tahun dan berhasil mencapai prestasi tertinggi dalam kariernya usai berpasangan dengan Fu Haifeng.
Meskipun kini China memiliki pasangan Li Junhui/Liu Yuchen, namun apa yang ditampilkan oleh pasangan berjuluk Twin Towers dalam setahun belakangan ini tampaknya masih sangat sulit untuk mengulang apa yang pernah dilakukan pendahulunya, yakni Cai Yun/Fu Haifeng.
Diketahui memang, performa dari pasangan Li Junhui/Liu Yuchen memang tengah mengalami penurunan drastis. Mereka hanya berhasil meraihi satu gelar saja di sepanjang tahun 2019 lalu.
Saat ini, dominasi di sektor ganda putra memang bisa dikatakan berada di tangan wakil Indonesia, dimana setidaknya ada tiga pasangan yang berhasil menempati peringkat 10 dunia, di saat ganda putra China hanya mengandalkan Li Junhui/Liu Yuchen untuk bersaing di kancah internasional.