Mengenal Cheah Soon Kit, 'Penghancur' Indonesia demi Piala Thomas Pertama Malaysia
INDOSPORT.COM – Cheah Soon Kit dianggap sebagai pahlawan bulutangkis bagi Malaysia. Dia pernah menghancurkan dominasi Indonesia demi mempersembahkan Piala Thomas pertama untuk negaranya.
Cheah Soon Kit mengawali kariernya sebagai pemain tunggal putra. Namanya mulai naik daun, setelah dia memenangkan hampir setiap gelar junior di setiap kelompok umur.
Namun, saat masuk timnas Malaysia, namanya tergeser oleh para pemain senior yang punya segudang prestasi. Sebut saja Misbun Sidek, Rashid Sidek, dan Foo Kok Keong.
Dia pun memutuskan bermain sebagai pemain ganda, di mana sektor ini malah membuat namanya bakal selalu dikenang dalam sejarah bulutangkis Negeri Jiran.
Soon Kit menjadi bagian dari tim Malaysia yang bertekad membawa pulang Piala Thomas setelah dua dekade lebih selalu gagal mendapatkannya. Dia pun jadi bagian penting tim Malaysia dari akhir 1980-an hingga 1990-an, ketika tim mencapai lima final Piala Thomas dalam enam edisi.
Di antara kelima kesempatan tersebut, satu-satunya final yang paling berkesan dalam hidupnya adalah saat Malaysia memenangkan gelar di tahun 1992, ketika Piala Thomas digelar di Kuala Lumpur.
Bermitra dengan Soo Beng Kiang, Cheah Soon Kit mampu membawa tim melewati detik-detik menegangkan saat menghadapi perlawanan keras dari wakil Indonesia, Rexy Mainaky/Ricky Subagja.
Pasangan Cheah Soon Kit/Soo Beng Kiang pun mempersembahkan poin krusial dalam kemenangan 3-2 atas Indonesia. Ini memastikan Malaysia meraih gelar Piala Thomas pertama mereka dalam 25 tahun.
1. Penghancur Ganda Putra Indonesia
Sejak final Piala Thomas 1992 ini, Cheah Soon Kit/Soo Beng Kiang pun mulai menjadi momok bagi Mainaky/Subagja terutama di final Piala Dunia. Soon Kit/Beng Kian memenangkan Piala Dunia lagi dua tahun kemudian, di mana di final lainnya, mereka menang atas wakil Indonesia Eddy Hartono/Rudy Gunawan.
Usai kemenangan Commonwealth Games 1994, medali perak Asian Games di tahun yang sama, Cheah sempat berganti pasangan dengan Rosman Razak, sebelum akhirnya mencapai puncak prestasi bersama Yap Kim Hock.
Cheah/Yap memenangkan Kejuaraan Asia 1995, disusul final Grand Prix Dunia 1995, dan Malaysia Open 1996.
Cheah/Yap juga membukukan sejarah di Olimpiade Atlanta 1996, di mana mereka memenangkan pertandingan pertama atas rival sengit Mainaky/Subagja, meski akhirnya kalah pada dua game berikutnya.
Mereka akhirnya membalas kekalahan di Kejuaraan Dunia di Glasgow, mengalahkan Indonesia di semifinal. Sayangnya, mereka gagal meraih juara usai dihadang pasangan Indonesia lainnya Candra Wijaya/Sigit Budiarto.
Cheah juga pernah memenangkan Jepang Open dan Dutch Open (1998, dan Hong Kong Open (1999). Kariernya berakhir saat tampil di Olimpiade 2000, ketika dia dan Yap kalah di babak kedua.
Sepanjang kariernya, Cheah Soon Kit sukses bermitra dengan tiga pemain kidal, yakni Soo Beng Kiang, Yap Kim Hock, dan Choong Tan Fook.