Dana dari Sponsor Utama Dihentikan, Bulutangkis India Alami Krisis
INDOSPORT.COM - Asosiasi Bulutangkis India (BAI) mengalami krisis setelah salah satu sponsor utama mereka yakni Yonex menghentikan penyediaan perlengkapan bulutangkis sejak adanya pandemi Corona.
Dilansir dari situs olahraga 360badminton yang disadur dari Times of India, Yonex memang tidak hanya menghentikan penyediaan perlengkapan bulutangkis saja ke BAI.
Tetapi juga memotong pendanaan, dan itu tidak hanya berlaku untuk bulutangkis India saja, tetapi Asosiasi Bulutangkis di 15 negara lain.
Diketahui Yonex setiap tahunnya menggelontorkan dana sekitar 3 juta dolar AS atau setara Rp44,7 miliar BAI. Tidak hanya mendukung secara finansial saja, Yonex diketahui juga menyediakan raket, bola dan peralatan lainnya untuk mendukung kegiatan para atlet bulutangkis India.
“Kami sebenarnya ingin memulai pelatihan. Tapi sejak Maret kami belum menerima sponsor. Mereka bahkan berhenti memberikan peralatan. Kami merasa cukup sulit," katanya.
"Karena pandemi, Yonex menghentikan sponsor. Saat kami melanjutkan aktivitas kami sekarang, kami meminta mereka untuk memberikan setidaknya 50% dari jumlah sponsor," ujar Sekjend BAI.
Bahkan salah satu pejabat BAI mengatakan bahwa mungkin saat ini mereka harus mulai mencari sponsor baru dan berkaca dari dua pebulutangkis top India yakni PV Sindhu dan Srikanth Kidambi, yang justru mendapatkan pendanaan 10 kali lipat setelah berpindah dari Yonex.
“Kita harus mencari sponsor lain. Yonex dulu membayar sedikit untuk Sindhu dan Srikanth tetapi ketika mereka beralih ke sponsor lain, mereka mendapat 10 kali lebih banyak. BAI harus memikirkan garis itu," pungkasnya.
Beberapa waktu lalu, BAI juga mengatakan bahwa mereka kesulitan mendapatkan bola untuk memulai pelatihan setelah pemerintah India menghentikan impor dari China yang menjadi pemasok bola untuk kebutuhan atlet India berlatih.
Asosiasi Bulutangkis India (BAI) diketahui mengirimkan beberapa pebulutangkis India yang ke kompetisi Denmark Open yang akan bergulir pada 13 - 18 Oktober di Odense, Denmark.