Media China 'Tertawakan' Kekalahan Indonesia di Piala Thomas 1986
INDOSPORT.COM - Media asing asal China, Sports Sina, kenang tragedi menyakitkan tim bulutangkis Indonesia di kompetisi Piala Thomas 1986.
Piala Thomas 1986 memang bisa dikatakan momen paling menyakitkan untuk tim bulutangkis Indonesia. Bagaimana tidak hasrat ingin mengangkat trofi di hadapan pendukung sendiri harus berakhir dengan perih ketika pasukan Ibu Pertiwi luluh lantah di tangan pasukan China.
Bermain di Istora Senayan, Jakarta pada 22 April 1986, tim bulutangkis Indonesia yang dikomandoi oleh pebulutangkis-pebulutangkis terbaik seperti Icuk Sugiarto, Liem Swie King, Liu Pongoh, Christian Hadinata, Hadibowo hingga Bobby Ertanto rupanya harus menelan pil pahit kalah di hadapan pendukung sendiri.
Icuk Sugiarto yang diturunkan tim Indonesia di partai pertama berhadapan dengan Yang Yang, harus menelan kekalahan pahit atas wakil China dalam pertandingan straight games dengan skor 7-15, 1-15.
Tertinggal 0-1 atas China, tim Indonesia yang menurunkan Lius Pongoh di partai kedua rupanya menjadi keputusan tepat, setelah 'Si Bola Karet' berhasil mengalahkan Ding Qing dalam pertandingan rubber game dengan skor 15-12, 1-15 dan 15-1 untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Sayang, Liem Swie King yang turun di partai ketiga gagal membawa tim Indonesia unggul setelah kalah dari Xiong Guobao dalam pertandingan straight games dengan skor kembar 13-15, yang lagi-lagi membuat tim Tanah Air tertinggal 1-2 atas CHina.
Turun di partai keempat, duet Christian Hadinata/Hadibowo sukses membawa Indonesia kembali menyamakan kedudukan atas China menjadi 2-2 usai mengalahkan pasangan Zhang Qiang/Zhou Jincan dalam pertandingan straight games dengan skor 15-13, 15-8.
Dan tim Indonesia harus menelan kenyataan pahit di partai kelima setelah pasangan Liem Swie King/Bobby Hartanto harus menyerah di tangan pasangan Tian Bingyi/Li Yongbo dalam pertandingan 12-15, 9 - 15.
Kekalahan dengan skor 2-3 menjadi kekalahan pahit buat Indonesia, tetapi menjadi kemenangan yang super manis bagi tim China, karena trofi Piala Thomas 1986 merupakan trofi pertama mereka di ajang Piala Supremasi tersebut.
Media China pun 'menertawakan' kekalahan Indonesia dengan menyebut bahwa kemenangan di Piala Thomas 1986 merupakan kemenangan yang paling blak-blakan dan berarti bagi tim Negeri Tirai Bambu.
Bagaimana tidak? Tim China sukses memboyong trofi Piala Thomas perdana di hadapan pendukung negara lawan, dan di saat mereka bukan menjadi tim yang paling diunggulkan. Itulah yang membuat kemenangan itu menjadi sangat spesial.
Terakhir, media China menyoroti ketika Ketum PBSI yang pada saat itu adalah Dick Sudirman menyerahkan trofi Piala Thomas kepada tim Negeri Tiram Bambu dengan mata orang-orang dan menyoroti pernyataannya yang menginginkan tim yang lebih kuat, tetapi tetap mengapresiasi perjuangan para pemain Indonesia pada saat itu.