Usai 2 Wakil Malaysia Dihukum BWF, BAM Dapat Teror Panggilan Tak Dikenal
INDOPORT.COM - Sekitar dua tahun pasca-dihukumnya dua wakil Malaysia akibat pengaturan skor, Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) dapat teror panggilan tak dikenal?
Pada 2018, dua pebulutangkis Malaysia yakni Zulfadli Zulkiffli dan Tan Chun Seang dihukum Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) lantaran keterlibatan keduanya dalam kasus match fixing atau pengaturan pertandingan.
Kedua pemain Malaysia itu mendapat hukuman masing-masing 15 tahun dan 20 tahun beserta dengan denda. Setelah dua tahun berlalu, desas-desus tentang teror tak dikenal kembali menghantui para pemain nasional Negeri Jiran.
Dilansir laman resmi BWF, keduanya dijatuhkan hukuman oleh BWF karena terbukti melanggar kode etik yang berkaitan taruhan, bertaruh, dan proses pengaturan skor yang tak sesuai.
Tan sendiri dilarang terlibat dalam kegiatan bulutangkis yang berada di bawah BWF selama 15 tahun dan diharuskan membayar denda sebesar 15.000 dolar AS (sekitar Rp209 juta).
Sementara Zulkiffli telah didenda sebesar 25.000 dolar AS (sekitar Rp348 juta), sekaligus hukuman larangan terjun ke dunia bulutangkis selama dua puluh tahun atau hingga 2038.
Sekjend BAM, Kenny Goh pun menghimbau pemain nasional Malaysia untuk lebih berhati-hati dan tidak sembarangan mengangkat telepon yang tidak dikenali.
“Pemain harus lebih berhati-hati setelah insiden terakhir. Saya dapat membuktikan bahwa tidak ada pemain kami yang terlibat tetapi itu tidak berarti bahwa kami tidak memantau situasi. Kami akan terus melakukan penjagaan," ujar Kenny Goh dilansir dari situs olahraga The Star.
“Kami telah mendengar tentang panggilan telepon, tetapi kami telah memberikan perintah tegas kepada para pemain untuk tidak menerima panggilan dari orang yang tidak mereka kenal," lanjutnya.
"Jika mereka mencurigai seseorang atau apa pun, kami telah memberi tahu mereka untuk segera memberi tahu kami," pungkas Kenny Goh.
Pada September 2018, BAM menangguhkan pemain ganda junior yang menjanjikan dari semua turnamen (baik lokal maupun internasional) selama empat bulan karena kecanduannya pada perjudian internet. Ia juga mengetahui bahwa dia berutang uang kepada orang-orang.