Merasa Tersaingi, China Bingung dengan Perkembangan Pesat Bulutangkis Jepang
INDOSPORT.COM - Media China, Sports Sina mengaku bingung dengan perkembangan pesat dari bulutangkis Jepang di masa sekarang, merasa tersaingi?
Sejak tahun 2016, media China menyebut perkembangan dari tim bulutangkis Jepang sangat meningkat pesat. Tim Negeri Sakura secara berangsur-angsur mulai berkembang pesat dan menjadi salah satu penantang terkuat seperti sekarang ini.
Pada gelaran Olimpiade Rio 2016, pasangan Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo berhasil menjadi pasangan ganda putri Jepang pertama yang meraih medali emas di Olimpiade.
Tidak hanya menjadi ganda putri Jepang pertama yang meraih mdali emas, pasangan Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo berhasil menjadi orang Jepang pertama yang meraih medali emas di Olimpiade.
Semenjak itu, media China bingung mengapa perkembangan dari bulutangkis Jepang jadi berkembang pesat. Bahkan dalam kurun waktu sekitar empat tahun, mereka berhasil mencetak banyak Juara Dunia seperti Kento Momota dan pasangan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Tidak hanya di turnamen individu, pada tahun 2018 lalu, tim putri Jepang berhasil meraih trofi Piala Uber untuk kali pertama dan sampai saat ini, hampir di lima nomor pertandingan bulutangkis mereka selalu paling dominan.
Terutama di sektor tunggal putra, pebulutangkis Kento Momota menjadi pemain yang saat ini paling mendominasi di sektor tunggal putra dan sangat sulit untuk ditandingin oleh pemain manapun termasuk China sekalipun.
Walaupun tim China masih unggul dengan 47 gelarnya, tetapi bayang-bayang dari tim Jepang memang kian terasa. Apalagi di kompetisi Piala Sudirman 2019 lalu. Meskipun tim Negeri Sakura gagal meraih trofi, tetapi mereka sukses merepotkan wakil Negeri Tirai Bambu.
Sehingga wajar saja kalau media China mulai merasa terusik dengan kebangkitan dari bulutangkis Jepang, karena perkembangan yang ditunjukkan bukan perlahan-lahan, melainkan sangat pesat dari waktu ke waktu.