5 Fakta Denmark Open 2020: Rekor Kevin/Marcus Terhenti dan Pembuktian Carolina Marin
INDOSPORT.COM – Para pencinta olahraga tepok bulu akhirnya bisa kembali melihat aksi-aksi para pebulutangkis top dunia di turnamen Denmark Open 2020. Meski tak diikuti oleh banyak pemain kelas atas dari beberapa negara, setidaknya turnamen ini bisa mengobat rasa kangen para Badminton Lovers.
Denmark Open 2020 menjadi turnamen bulutangkis pertama yang diadakan setelah masa jeda tujuh bulan akibat pandemi virus corona. Turnamen Super 750 ini diadakan di Odense Sports Park, mulai tanggal 13 hingga 18 Oktober mendatang.
Para peserta memperebutkan total hadiah mencapai 750 ribu dolar AS atau sekitar 11 miliar rupiah. Sang pemenang sendiri akan membawa pulang hadiah nominal sebesar 11 ribu dolar AS (sekitar 163 juta rupiah).
Sebelum kembali menikmati jalannya pertandingan pukul 14.00 WIB nanti, berikut INDOSPORT hadirkan sederet fakta dan data menarik yang terjadi selama gelaran Denmark Open berlangsung.
Negara Tersukses
Tuan rumah Denmark menjadi negara tersukses dalam turnamen yang sudah diadakan sejak 1935 ini. Negara Nordik tersebut total mengoleksi 136 gelar dari lima sektor.
Namun tuan rumah tercatat tidak pernah melakukan sapu bersih sejak 1955. Hanya China menjadi negara terakhir yang melakukannya pada 2014, kala Chen Long, Li Xuerui, Fu Haifeng/Zhang Nan, Wang Xiaoli/Yu Yang, dan Xu Chen/Ma Jin berakhir di podium tertinggi.
Kemudian Denmark mulai mengalami dahaga juara setelah terakhir kali pebulutangkis tuan rumah menjadi pemenang pada 2016 lalu, yakni melalui pasangan ganda campuran Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
1. Hattrick Juara
Pebulutangkis Denmark Tonny Olsen dan Tage Madsen/Kirsten Thorndahl menjadi pemenang pertama Denmark Open yang sukses mencatatkan hattrick. Bahkan Tonny Olsen merengkuh gelar juara enam edisi berturut-turut dari 1945 hingga 1960.
Sementara pemain pertama dan satu-satunya Indonesia yang pernah hattrick juara di sini adalah legenda ganda putra, Tjun Tjun/Johan Wahjudi pada 1972-1974. Karena pemain Indonesia tidak berpartisipasi di tahun ini, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon batal mengikuti jejak pedahulunya meraih hattrick.
Hanya tunggal putra China, Chen Long, yang mampu juara tiga tahun berturut-turut di abad ini, tepatnya di edisi 2013 hingga 2015.
Juara Baru Ganda Putra
Negara-negara besar di bulutangkis seperti Indonesia, China, Malaysia, dan Korea Selatan yang tak ikut berpartisipasi di Denmark Open 2020 membuat sektor ganda putra akan dimenangi oleh pemain dari negara baru untuk pertama kalinya sejak 10 tahun terakhir.
Lee Yong-dae menjadi pebulutangkis ganda putra tersukses dalam satu dekade ini dengan menggondol tiga gelar juara bersama dua partner yang berbeda. Sementara di urutan kedua ada Zhang Nan, Marcus Fernaldi Gideon, dan Kevin Sanjaya Sukamuljo yang meraih dua gelar.
Statistik Buruk Carolina Marin
Pernah menduduki peringkat satu dunia tunggal putri, nyatanya Carolina Marin masih belum beruntung di Denmark Open. Dalam lima kali partisipasinya, pebulutangkis Spanyol ini belum mampu melewati babak semifinal.
Di Denmark Open 2020 ini, ia turun sebagai unggulan ketiga, di belakang Nozomi Okuhara. Namun unggulan satu Akane Yamaguchi memutuskan untuk mundur di detik-detik terakhir. Sehingga peluang pemain berusia 27 tahun ini untuk menjadi juara cukup terbuka lebar.
Di partai babak pertama kemarin, Carolina Marin dengan mudah menyingkirkan pemain Rusia bernama Natalia Perminova dua set langsung, 21-7 dan 21-15. Di babak kedua Denmark Open, Marin akan ditantang pebulutangkis tuan rumah, Line Christophersen.
3 Juara yang Kembali Tampil
Mengingat banyaknya negara yang tak berpartisipasi, laman BWF mencatat hanya ada tiga pemain yang pernah menjadi juara sebelumnya dan kembali tampil di Denmark Open 2020. Ketiganya adalah Jan O Jorgensen (2010), Kidambi Srikanth (2017), dan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (2018).
Spesial untuk Jorgensen, penampilannya kali ini sekaligus akan menjadi turnamen bulutangkis internasionalnya yang terakhir sebelum benar-benar gantung raket.