3 Pasangan yang Siap Jadi Ancaman Baru di Ganda Putra
INDOSPORT.COM – Berhentinya turnamen bulutangkis internasional karena pandemi global virus corona rupanya memunculkan hikmah lain, yakni mencuatnya sederet pemain baru yang mendapat giliran untuk bersinar.
Pandemi global virus corona membuat event-event olahraga dunia, termasuk bulutangkis, harus disetop setidaknya selama tujuh bulan. BWF kemudian berani menggelar turnamen bulutangkis pertama di event Denmark Open yang berlangsung di Denmark dan dilanjutkan dengan SaarLorLux Open di Jerman.
Sementara Asia sebagai gudangnya talenta bulutangkis, kurang beruntung karena terkena dampak pandemi yang lebih berat. Sejumlah negara pun berinisiatif menggelar turnamen internal, seperti yang dilakukan Indonesia, Malaysia, dan China.
Dampak baiknya, para pencinta bulutangkis bisa menyaksikan sederet bakat-bakat baru yang mencuri perhatian. Entah itu para pemain muda yang berhasil memberikan kejutan, atau pasangan-pasangan baru yang lahir dari eksperimen selama kompetisi internal.
Berikut ini INDOSPORT mengulas tiga pasangan ganda putra baru yang mencuri perhatian selama pandemi, dan berpeluang besar menjadi kekuatan baru saat turnamen internasional kembali berjalan normal.
Joel Eipe/Rasmus Kjaer (Denmark)
Joel Eipe/Rasmus Kjaer memberi kejutan saat mengalahkan senior mereka di ganda putra Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen di babak kedua Denmark Open 2020.
Sama-sama berusia 23 tahun, Eipe/Kjaer melakoni debut mereka di gelaran BWF World Tour dalam turnamen Denmark Open tersebut. Mereka bahkan sanggup menembus partai semifinal, sebelum ditaklukkan pasangan Inggris, Marcus Ellis/Chris Langridge.
Ellis/Langridge kemudian berakhir sebagai juara. Langridge mengakui jika pasangan Denmark itu mampu memberikan perlawanan dan memaksa ia bermain di luar kebiasaannya. Bahkan Langridge juga mengundang Eipe/Kjaer untuk berlatih bersama di Inggris jika pandemi usai.
Joel Eipe baru saja sembuh dari cedera lutut ketika tampil di Denmark Open. Sanggup menembus partai semifinal turnamen level 750 memberi ia dan pasangannya motivasi tinggi untuk menghadapi dua turnamen Thailand Open 2021 mendatang.
“Ini memberikan kami kepercayaan diri dan semoga saat kami 100 persen siap, kami akan menjadi pasangan yang sulit dikalahkan,” tutur Eipe di laman resmi BWF.
1. Liu Yuchen/Feng Yanzhe (China)
Pasangan ini mencuat setelah menjadi juara di Kejurnas Bulutangkis China, Selasa (10/11/20) kemarin. Liu/Feng yang membela tim Ruyun Beijing mengalahkan wakil timnas Liu Cheng/Huang Kaixiang di partai final.
Ganda putra yang dijuluki “Menara Kembar Baru” oleh media China ini mengantarkan timnya meraih medali emas di Kejurnas setelah unggul 4-1 atas tim lawan.
Liu Yuchen awalnya merupakan pasangan Li Junhui. Keduanya sama-sama memiliki tinggi badan lebih dari 190 cm hingga dijuluki “Menara Kembar”. Sementara di Kejurnas China 2020 kali ini, Liu Yuchen dipasangkan dengan Feng Yanzhe, yang memiliki tinggi badan 195 cm.
Liu Yuchen/Li Junhui sendiri adalah ganda putra nomor tiga BWF dan pernah menjadi juara dunia. Pasangan ini juga menjadi rival sengit ganda Indonesia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon di beberapa kesempatan.
Sementara Feng Yanzhe yang masih berusia 19 tahun, tampil memberikan kejutan di ajang Liga Super Bulutangkis China dengan menaklukkan sederet seniornya seperti Zheng Siwei, Wang Yilyu, dan Huang Dongping.
Tak heran jika China mau bertaruh dengan memasangkan Liu Yuchen dan Feng Yanzhe di kompetisi internasional, keduanya mungkin bisa menjadi kekuatan ganda putra baru dunia.
Jeppe Bay/Lasse Molhede (Denmark)
Ganda putra peringkat 91 dunia ini tampil menggebrak di turnamen Denmark Open dengan mencapai babak perempatfinal. Keduanya harus mengakui keunggulan pasangan Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov.
Namun kemudian, di turnamen SaarLorLux Open, Jeppe Bay/Lasse Molhede justru sukses keluar sebagai juara dengan mengalahkan wakil senegara, Daniel Lundgaard/Mathias Thyrri. Hasil itu pun menjadi gelar BWF World Tour pertama mereka.