Sampai Jungkir Balik, Upaya Tontowi/Liliyana Jadi Juara Dunia Disorot BWF
INDOSPORT.COM – Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mengenang kembali keberhasilan mantan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memenangi gelar Kejuaraan Bulutangkis Dunia 2017 silam.
Melalui akun Twitter, Rabu (25/11/20), BWF mengunggah video cuplikan saat Tontowi/Liliyana menghadapi unggulan pertama asal China, Zheng Siwei/Chen Qingchen, pada 28 Agustus 2017 di Emirates Arena, Glasgow, Skotlandia.
Dalam video tersebut, terlihat beberapa momen mendebarkan kala Tontowi/Natsir meraih poin demi poin sehingga akhirnya mengunci kemenangan lewat rubber set 15-21, 21-16, dan 21-15 atas Zheng/Chen.
BWF menyebut pertemuan kedua ganda campuran terkuat di dunia itu adalah sebuah “pertandingan klasik”, dengan para penonton juga ikut tegang tiap kali kedua kubu saling jual beli serangan.
Pertandingan gim pertama berlangsung ketat. Kedua pasangan sama-sama tampil ngotot dan sempat bergantian memimpin perolehan poin.
Di sisi lain, Zheng/Chen juga tampil apik dan cerdik dalam memanfaatkan peluang. Penempatan bola yang mereka lakukan beberapa kali sukses mengelabui Tontowi/Liliyana.
Kalah pada gim pertama membuat pemain dengan sapaan akrab Owi/Butet ini tak tinggal diam memasuki gim kedua. Owi/Butet terus memberikan tekanan dan mendapatkan keuntungan dari sejumlah kesalahan yang dilakukan Zheng/Chen.
Gim kedua akhirnya dimenangi oleh Tontowi/Liliyana dan pertandingan harus ditentukan melalui rubber game. Pada gim ketiga, Tontowi/Liliyana benar-benar tampil mendominasi.
Salah satu faktor yang membuat Zheng/Chen tertinggal jauh yakni seringnya membuat kesalahan. Zheng/Chen mencoba memberikan perlawanan, tetapi Tontowi/Liliyana masih bisa menjaga keunggulan dan berhasil menutup laga dengan kemenangan 21-9.
Ini menjadi gelar juara dunia bulu tangkis kedua bagi Tontowi/Liliyana. Sebelumnya, mereka pernah juara pada edisi 2013 yang digelar di Guangzhou, China.
Sedangkan Liliyana telah meraih empat gelar di Kejuaraan Dunia yang sebelumnya ia raih bersama Nova Widianto pada 2005 dan 2007.