Legenda Bulutangkis 80-an Eddy Kurniawan Disorot BWF, Ada apa?
INDOSPORT.COM – Legenda bulutangkis Indonesia, Eddy Kurniawan, baru-baru ini mendapat sorotan dari Asosiasi Badminton Dunia (BWF). Apa apa?
Melalui situs resminya, Eddy Kurniawan dikatakan oleh BWF telah melakukan pencapaian yang tak terlupakan di sepanjang kariernya dan berhasil mematahkan rumor-rumor yang membayangi kariernya.
Diketahui, pemain yang jadi bagian dari tim pemenang Piala Sudirman 1989 itu, dianggap sebagai pengiring pengantin pribadi karena selalu finish sebagai runner up di turnamen yang tak terhitung jumlahnya.
Namun, legenda kelahiran 2 Juli 1962 itu mampu mematahkan julukan tersebut 3 dekade lalu, tepatnya tahun 1990. Bagaimana pun tahun tersebut menjadi momen terbaik Eddy dengan memenangkan dua gelar dalam satu musim.
Dan BWF secara khusus menyoroti keberhasilan Eddy saat menjuarai World Badminton Grand Prix, yang berlangsung di Denpasar Bali, yang mana pada Rabu (16/12/20) tepat 30 tahun sejarah ini terjadi.
Saat itu performa Edy tengah menanjak usai memenangi gelar di Chinese Taipei Open dengan mengalahkan Ardy Wirananta.
Sementara di final World Badminton Grand Prix, Edy menghadapi tantangan pemain Malaysia Rashid Sidek dan mampu memenangkan partai puncak dengan skor 18–13, 9–15, 15–2.
Dalam perjalanan menuju final, Eddy sendiri harus menghadapi sejumlah pemain top. Dimulai dari mengalahkan talenta muda 19 tahun asal Denmark, Thomas Stuer-Lauridsen, peraih medali perunggu Olimpiade Barcelona 1992. 15-12 15-13.
Kemudian dia juga berhasil menghancurkan andalan China, Yang Yang, di babak semifinal, secara rubber set dengan skor 15-11 8-15 17-15.
Ini merupakan pencapaian terbesar Eddy yang tak pernah dia raih sebelumnya. Gelar juaranya itu membuat dirinya kemudian masuk dalam jajaran pemain pemain top di era 1980-an.
Setelah memenangkan World Badminton Grand Prix, Eddy kemudian melanjutkan prestasinya dengan menjuarai Australia Open 1992, sebelum akhirnya memutuskan pensiun dari bulutangkis.