Praveen/Melati, Lupakan Kekalahan Kemarin dan Fokus ke Turnamen Berikutnya!
INDOSPORT.COM - Penyesalan selalu datang belakangan. Ini juga yang terjadi ketika Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal menjadi juara Yonex Thailand Open, pekan lalu.
Pada laga final yang digelar di Impact Arena, Minggu (17/1/2021), Praveen/Melati kalah dari pasangan tuan Rumah, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, 3-21, 22-20, 18-21.
"Kemarin, pasangan Thailand sudah mengantisipasi permainan Praveen/Melati. Mereka mengubah strategi dengan tidak mengangkat kok, yang penting kok bisa balik," kata Richard Mainaky, pelatih kelapa ganda campuran nasional, yang memonitor perjalanan anak asuhnya dari Tanah Air.
"Kondisi lapangan yang tidak enak karena berangin membuat Praveen dan Melati juga sulit mengantisipasi pukulan-pukulan pasangan Thailand. Tetapi, ini hal yang wajar terjadi," kata Richard lagi.
Pada empat laga sebelum laga final, Praveen/Melati memang menang dua gim langsung. Namun, mereka tidak pernah menang dengan angkat mutlak. Perolehan poin mereka selalu cukup ketat.
"Sepanjang turnamen kemarin, permaianan mereka belum 100 persen. Banyak pukulan-pukulan Praveen yang kurang pas," kata Nova Widianto, asisten pelatih kepala ganda campuran nasional yang mendampingi pada pemain di Thailand.
"Poin positif buat Praveen dan Melati adalah mereka sudah bisa konsisten tidak kalah pada babak-babak awal oleh pemain non-unggulan. Biasanya mereka naik turunnya masih drastis, habis juara bisa kalah di babak awal turnamen berikutnya," kata Nova lagi.
Praveen/Melati tak punya waktu lama untuk meratapi kekalahan. Tantangan baru sudah di depan mata. Mulai besok, Toyota Thailand Open sudah digelar, yang artinya fokus harus sudah diarahkan ke depan.
"Sekarang yang penting menjaga fokus dan motivasi karena kemarin mereka pasti kecewa kalah di final. Apalagi nanti pada babak pertama (Toyota Thailand Open) lawan lumayan berat, jadi tidak boleh lengah. Jangan sampai lengah," ujar Nova.
Pada babak pertama Toyota Thailand Open, Praveen/Melati akan bertemu bintang muda Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue. Sabtu lalu mereka bertemu pada babak semifinal Yonex Thailand Open.
Praveen/Melati memenangi laga tersebut dengan 21-16, 23-21, sekaligus membalaskan kekalahan mereka sebelumya saat bertemu di Indonesia Masters 2020. Ketika itu, Praven/Melati kalah di babak perempat final denagn 19-21, 21-14, 18-21.
Mellihat poin yang selalu ketat, sudah seharusnya Praveen/Melati langsung tampil dengan permainan terbaik. Jangan pernah memberi kesempatan lawan untuk mengembangkan permainan.
"Setelah pertandingan kemarin, saya sudah kontak dengan Melati dan Praveen. Saya sudah ingatkan mereka untuk saling berkomunikasi, saling dukung dan memotivasi. Pasangan main ini kan seperti belahan jiwa, harus kompak," kata RIchard.
"Sama seperti dulu pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Saya sudah ingatkan Praveen untuk menyemangi Melati. Karena Praveen secara pengalaman sudah jauh di atas Melati. Dia harus banyak bantu Melati," ujar Richard menambahkan.
Praven/Melati masih akan turun sebagai unggulan kedua pada Toyoto Thailand Open, sama seperti pekan lalu. Bagitu pula dengan Puavaranukroh/Taerattanachai yang turun sebagai unggulan pertama.