Dari Angelique Kerber hingga Serena Williams, 5 Pemain yang Selamat dari Match Point dan Akhirnya Juara Australian Open
INDOSPORT.COM – Sejumlah petenis kelas dunia ini pernah berjuang selamat dari kekalahan di match poin sebelum akhirnya memastikan gelar juarad di Australian Open.
Detik-detik pertandingan di match point memang selalu mendebarkan. Bagi pemain yang tertinggal, momen ini menjadi pertarungan hidup dan mati mereka di pertandingan.
Bila pemain itu gagal membalikkan keadaan, maka mereka bakal berakhir dengan kekalahan. Namun, ada juga pemain yang akhirnya mampu bangkit sebelum akhirnya memastikan menang.
Berikut ini INDOSPORT merangkum lima petenis, mulai dari Angelique Kerber hingga Serena Williams yang pernah menyelamatkan match poin sebelum final dan akhirnya memenangkan gelar Australian Open.
1. Caroline Wozniacki (2018)
Wozniacki pernah menyelamatkan dua match point melawan Jana Fett di babak kedua Australian Open tiga tahun lalu. Salah satunya, servis pertama Fett hampir menjadi ace. Bola meleset dari garis dan pemain Kroasia itu memanfaatkan servis kedua.
Kedua match point tersebut terjadi saat Wozniacki tertinggal 5-1 pada set ketiga. Namun, Fett yang mulai goyah akhirnya kecolongan enam poin untuk kemenangan Wozniacki.
Wozniacki mengalahkan Simona Halep di partai final yang berlangsung marathon. Petenis Rumania itu mampu menang di set kedua, namun Wozniacki mampu bangkit di set ketiga untuk memastikan gelar Grand Slam perdananya.
2. Angelique Kerber (2016)
Penyelamatan petenis Jerman dari match point terjadi di babak pertama Australian Open 2016 melawan Misaki Doi dari Jepang.
Pada satu sert, Kerber sempat tertinggal dalam tiebreak set kedua. Namun Kerber memenangi tiga poin berturut-turut untuk memastikan kemenangan.
Dia pun tak terbendung sampai di babak final, saat pemain bertangan kidal itu menundukkan Serena Williams dalam tiga set. Sama seperti seperti Wozniacki, dia mengantongi gelar Grand Slam pertama.
3. Li Na (2014)
Petenis asal China, Li Na, gagal memenangkan gelar Australian Open pada 2013, saat dia dikalahkan oleh Victoria Azarenka dalam tiga set di final.
Tahun berikutnya di babak ketiga, Li mengalahkan Lucie Safarova. Petenis kidal Ceko itu merebut set pertama dan menghasilkan match point pada servis Li hingga kedudukan 6-5 di set kedua.
Safarova mampu mengontrol poin yang diraihnya, tetapi kemudian pukulan backhandnya sedikit memanjang. Bola meleset keluar lima sentimeter memberi keajaiban bagi Li Na, sebelum dirinya memastikan juara.
4. Marat Safin (2005)
Safin mengakhiri 26 kemenangan beruntun Roger Federer di semifinal dalam pertandingan yang paling berkesan dalam sejarah Australia Terbuka baru-baru ini.
Puncaknya, saat dia menyelamatkan match point terpenting. Saat itu, Safin berlari untuk mengejar pukulan voli akrobatik Federer pada kedudukan 5-6 pada tiebreak set keempat, kemudian dia melakukan pukulan lob yang luar biasa.
Petenis Swiss, Federer, yang menerima perawatan di lengannya selama duel sengit tersebut, akhirnya menyerah pada match point ketujuh saat Safin menang 5-7 6-4 5-7 7-6 (6) 9-7 dalam waktu empat setengah jam .
Safin kemudian mengalahkan favorit tuan rumah Lleyton Hewitt di final dan memastikan juara Australian Open.
5. Serena Williams (2003 & 2005)
Kembali pada tahun 2003, Serena Williams tengah mengincar gelar juara Australian Open pertamanya. Dia pun berhasil mendapatkannya sekaligus menjadi gelar Grand Slam keempat beruntun.
Keberhasilannya itu dicapai setelah dia menyelamatkan dua match point melawan Kim Clijsters dan bangkit dari ketertinggalan 5-1 di set ketiga semifinal mereka.
Ini menjadi kemenangan Williams yang negitu dramatis karena dia harus mengalami kaki lecet. Di babak final, dia mampu menaklukkan kakaknya sendiri, Venus.
Dua tahun kemudian di semifinal, dia menghadapi Maria Sharapova yang berusia 17 tahun, penakluknya di final Wimbledon sebelumnya.
Sharapova tidak bisa memanfaatkan pertemuan itu pada set kedua dan juga pada set ketiga, ketika tiga match point hilang pada 5-4.
Williams membukukan angka 2-6 7-5 8-6, dan mengangkat trofi kedua dari tujuh trofi tunggal Australian Open telah menaklukkan Lindsay Davenport.
Enam belas tahun kemudian, secara luar biasa, Williams kembali berharap bisa mencuri kesempatan lain untuk mencapai final pada Australian Open edisi 2021.