Daniela Hantuchova soal Kenangan di Bali dan Kesibukan sebagai Komentator Setelah Pensiun dari Tenis
INDOSPORT.COM - Para pencinta tenis yang selama dua pekan kemarin mengikuti persaingan Australian Open 2021 lewat jaringan Fox Sports pasti tidak melewatkan kehadiran Daniela Hantuchova.
Mantan petenis profesional asal Slovakia ini merupakan salah satu nara sumber yang didatangkan Fox pada gelaran turnamen Grand Slam perdana dalam satu musim tersebut.
Hantuchova merupakan salah satu petenis ternama pada era 2000-an, sebelum akhirnya pensiun pada 2017. Selain kemampuannya di lapangan, petenis kelahiran 23 April 1983 ini juga dikenal karena kecantikannya.
Dalam kariernya, Hantuchova pernah berada di ranking lima dunia. Perempuan setinggi 181 cm ini memang belum pernah meraih gelar Grand Slam di nomor tungal, tetapi sudah merasakan menjadi juara di empat turnamen Grand Slam untuk nomor ganda campuran.
Penggemar Daniela Hantuchova di Indonesia pernah punya kesempatan langsung melihat dia bertanding. Dia tercatat beberapa kali mengkuti turnamen yang digelar di Bali.
"Ya, Bali merupakan salah satu tempat favorit saya. Saya senang berada di sana, dan saya ingin kembali ke sana suatu saat nanti," kata Hantuchova dalam wwawancara dengan Indosprot, beberapa waktu lalu.
1. Pengalaman Berbicara
Setelah gantung raket, Hantuchova memang lebih banyak beraktivitas sebagai komentator. Dia mengaku menikmati profesinya yang baru ini.
"Saat mengomentari pertandingan, saya selalu berusaha menjelaskan dari sisi pemain, bukan bermaksud untuk membela mereka ya," kata Hantuchova, ketika ditanya seberapa besar analisisnya dipengaruhi statusnya sebagai mantan atlet.
Dia mencontohkan ketika ada petenis yang gagal melakukan pukulan mudah. Petenis tidak berlatih selama delapan jam sehari agal gagal melakuan pukulan. Namun, terkadang hal seperti ini tak terhindarkan.
"Buat saya, penting untuk melindungi pemain. Saya ingat ketika saya melihat ulang pertandingan saya, dan terkadang komentar yang saya dapatkan cukup keras. Rasanya tidak enak," ujar Hantuchova.
2. Ai Sugiyama
Dari sekian banyak kenangannya di dunia tenis, Hantuchova tak akan melupakan bagaimana tahun-tahun awal dia memasuki karier profesional.
Ada satu pemain yang sangat membantunya beradaptasi dan melewati masa sulit pada awal-awal kariernya. Dia adalah petenis Jepang, Ai Sugiyama.
"Dia adalah partner saya. Dia juga mentor saya. Saya sangat bersyukur ada dia saat awal saya mulai banyak melakukan tur. Dia membantu saya secara mental," kata Hantuchova.
"Dia sangat menyenangkan, sangat ramah khas orang Jepang. Saya sangat mengapresiasi apa yang sudah dia lakukan ke saya. Karena itulah saya sangat dekat dengan dia, sampai sekarang," ujar dia lagi.
Bersama Ai Sugiyama yang berusia delapan tahun lebih tua, Hantuchva berhasil menembus final French Open 2006 dan Australian Open 2009. Sayangnya, mereka gagal menjadi juara.